Militer Thailand menyatakan pihaknya telah mengambil alih kekuasaan pemerintah, mencabut konstitusi dan mengumumkan keadaan darurat militer, tampaknya dalam suatu kudeta. Pernyataan yang disiarkan melalui televisi Thailand Selasa malam mengatakan pasukan yang setia kepada Raja Thailand telah mengambil alih kekuasaan di Bangkok dan akan membuat keputusan mengenai reformasi politik.
Sejumlah kendaraan militer menggulir di jalan raya dan mengepung gedung-gedung pemerintah Selasa malam. Pihak militer mengumumkan pasar saham, semua bank dan sekolah akan tutup hari Rabu dan memanggil para pegawai-tinggi pemerintah untuk bertemu di Bangkok guna membahas kebijakan baru negara tersebut.
Sementara itu di New York, Perdana Menteri Thailand telah membatalkan pidato yang dijdawalkan di depan Majelis Umum PBB, beberapa jam setelah militer Thailand mengatakan pihaknya telah merebut kekuasaan, tampaknya dalam suatu kudeta. Tidak diberi alasan resmi atas pembatalan pidato itu. Sebelumnya, Perdana Menteri Thaksin Shinawatra memajukan waktu bagi pidatonya dari hari Rabu menjadi hari Selasa sementara berbagai laporan mengenai keresahan di Thailand terus diperoleh.
Perdana Menteri Thaksin mengikuti peristiwa kudeta itu dari hotelnya di New York. Seorang jurubicara pemerintah bersikeras perdana menteri tersebut masih memegang kekuasaan. Beberapa saat sebelum militer Thailand mengumumkan pihaknya telah mengambil alih kekuasaan, stasiun televisi menyiarkan pernyataan dari perdana menteri itu yang mengumumkan keadaan darurat militer.