Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice kembali ke Timur Tengah hari ini, untuk mengusahakan dukungan pada resolusi PBB untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung 18 hari itu antara Israel dan gerilya Hizbullah di Lebanon. Rice, yang berangkat ke Yerusalem dari Malaysia, diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan anggota lain kabinetnya. Rice juga akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Libanon dalam kunjungannya ke kawasan itu.
Presiden Bush mengumumkan kunjungan Rice dalam jumpa pers bersama di Gedung Putih hari Jumat dengan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Bush mengatakan Menteri Rice akan berunding dengan Israel dan Lebanon untuk membuat rancangan resolusi yang dapat diterima Dewan Keamanan untuk dibicarakan ketika pembicaraan mulai hari Senin mengenai kemungkinan pasukan multinasional di Lebanon selatan. Bush mengatakan ia dan Blair sependapat bahwa pasukan demikian dibutuhkan untuk memulihkan ketertiban dan menjamin pengangkutan bahan pertolongan kemanusiaan. Kedua pemimpin menentang tekanan internasional yang menyerukan gencatan senjata segera antara Israel dan militant Hezbullah. Mereka memusatkan perhatian pada penyebab jangka panjang kekerasan di kawasan itu.
Sementara itu, serangan Israel juga mendesak maju di Jalur Gaza, dengan melakukan serangan udara Sabtu ini terhadap tempat yang dicurigai sebagai pabrik senjata dan terowongan lintas perbatasan. Tidak ada berita mengenai jatuhnya korban jiwa dari serangan Sabtu ini.
Jumat kemarin, tank-tank dan tentara Israel meninggalkan Jalur Gaza utara sesudah serangan besar dua hari yang menewaskan lebih dari 20 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. Pesawat tempur Israel masih menggempur daerah itu sementara serangan satu bulan terhadap militan Palestina berlanjut untuk membebaskan seorang tentara Israel yang ditangkap dan guna menghentikan serangan roket terhadap Negara Yahudi itu. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada para wartawan di Roma Kamis baru lalu bahwa tentara Israel itu – Kopral Gilad Shalit -- dapat segera dibebaskan, tetapi dia tidak memberikan rincian.