Amerika mengatakan pihaknya sangat kecewa oleh pembebesan segera ulama Muslim militan dari penjara Indonesia. Jurubicara Departemen Luar Negeri, Sean McCormack, mengatakan hukuman penjara yang dijalani Abu Bakar Bashir atas perannya dalam pemboman Bali tahun 2002 terlalu ringan.
Bashir yang berusia 68 tahun dibebaskan hari Rabu ini setelah dipenjarakan selama 25 bulan dari hukuman 30 bulan penjara. Ia disinyalemen sebagai pemimpin kelompok militan regional Jemaah Islamiyah, yang diperkirakan terkait dengan al- Qaida.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika itu mengemukakan bahwa pengadilan Indonesia yang memvonis Bashir bersalah menyimpulkan bahwa ia adalah seorang peserta dalam “sebuah konspirasi mengerikan untuk menimbulkan kebakaran atau ledakan yang mengakibatkan sejumlah kematian.” Namun, ia mengakui masalah itu pada akhirnya terletak pada sistem sistem hukum Indonesia.