Presiden Timor Timur Xanana Gusmao telah mengumumkan berbagai langkah darurat yang dimaksudkan untuk memulihkan tata tertib setelah tindak kekerasan selama sepekan. Pada jumpa pers di Dili, hari Selasa, Gusmao mengatakan ia telah memecat menteri-menteri pertahanan dan dalam-negeri hari Selasa, dan telah mengambil alih sepenuhnya urusan pertahanan dan keamanan nasional negara itu .
Pengumuman itu dikemukakan setelah pertumpahan darah selama sepekan yang menewaskan sedikitnya 20. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan puluhan rumah dan bisnis dibakar dalam kekerasan itu. Tindak kekerasan ini dimulai setelah Perdana Menteri Mari Alkatiri memecat ratusan prajurit yang memprotes tuduhan praktek pilih-kasih dalam militer. Para pemrotes mengimbau pengunduran diri Alkatiri.
Presiden Gusmao mengatakan ia telah berkonsultasi dengan perdana menteri tersebut sebelum mengumumkan langkah-langkah darurat itu. Tentara pasukan perdamaian internasional dipimpin oleh Australia kini di Dili membantu mengakhiri tindak kekerasan itu, tetapi bentrokan dan penjarahan berlanjut terus . PBB memperkirakan 70-ribu orang lari meninggalkan ibukota Dili.