Parlemen Irak bersidang lagi hari Ahad dengan bakal Perdana Menteri Nouri al Maliki lagi-lagi gagal membentuk kabinet. Pertengkaran antara politisi-politisi Shiah, Sunni, dan Kurdi mengenai siapa yang harus menguasai kementerian perminyakan, pertahanan, dan dalam negeri yang berpengaruh besar itu telah menunda terbentuknya sebuah pemerintahan baru.
Sebuah partai politik Shiah dan sebuah blok Sunni-Arab mengancam akan menarik dukungan mereka dari pemerintahan yang akan datang jika mereka tidak puas dengan daftar kabinet yang disusun. Bakal PM al Maliki mempunyai hanya satu pekan lagi untuk menyerahkan susunan kabinetnya kepada Presiden Jalal Talabani dan presiden Irak itu mempunyai hak untuk menunjuk seorang perdana Menteri lain. AS mengatakan sebuah pemerintahan persatuan Irak sangat penting untuk mengakhiri kekerasan sektarian dan serangan-serangan pemberontak.
Pejabat-pejabat Irak dan Amerika Serikat mengatakan pemberontak menewaskan sekurang-kurangnya 33 orang hari ini dalam gelombang serangan di berbagai bagian Irak. Militer Amerika mengatakan dua bom mobil bunuh diri menewaskan 14 orang dekat sebuah pangkalan Amerika di Baghdad Barat. Beberapa bom mobil lainnya di ibukota menewaskan sekurang-kurangnya 14 lainnya, termasuk dua prajurit Amerika.
Di utara, sebuah bom mobil menewaskan dua warga Irak di Mosul dan sebuah bom jalan menewaskan tiga pengawal Menteri LN Irak Hoshyar Zebari. Kekerasan itu terjadi sementara parlemen Irak beresidang untuk ketiga kalinya , berusaha menyepakati susunan kabinet.