Pemerintahan Palestina yang dipimpin Hamas dan bekas penguasa di Palestina, Gerakan Fatah, telah sepakat untuk mengakhiri tembak-menembak yang sudah berlangsung beberapa bulan, setelah bentrokan yang mencederai paling sedikit 10 orang.
Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya dari gerakan Hamas dan seorang jurubicara Fatah membacakan pernyataan bersama setelah pertemuan darurat di kota Gaza hari Selasa. Pernyataan itu mengatakan dialog adalah cara satu-satunya untuk menyelesaikan perselisihan antara Hamas dan Fatah. Pernyataan itu juga mengatakan siapapun yang kedapatan membawa senjata api akan dianggap sebagai seorang pelanggar hukum.
Hamas dan Fatah – yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas – telah bertentangan sejak Hamas mengambil-alih Penguasa Palestina dalam pemilu bulan Januari.
Orang-orang bersenjata yang bersaingan kadang-kadang bertempur. Pertempuran hari Selasa di kota Gaza melukai paling sedikit 10 orang, termasuk 4 anak sekolah.