Mahkamah Tertinggi Thailand telah membatalkan pemilu legislatif tanggal 2 April dan memerintahkan pemilu baru.
Para pejabat pengadilan mengatakan, Mahkamah Konstitusi Thailand memutuskan pemilu itu tidak sah dengan selisih suara delapan lawan enam. Mereka juga memutuskan penyelenggaraan pemilu baru dengan selisih suara sembilan lawan lima.
Mahkamah itu sekarang sedang berkonsultasi dengan Komisi Pemilu Thailand untuk menyelenggarakan pemilui baru.
Gugatan untuk membatalkan hasil pemilu itu diajukan satu kelompok akademisi yang menyampaikan sejumlah petisi yang menyatakan pemilu itu diorganisasi secara buruk dan melanggar undang-undang pemilihan umum Thailand.
Mereka mengatakan pemilu itu dijadwalkan terlalu cepat sesudah pembubaran parlemen bulan Februari. Mereka juga mengatakan lokasi tempat-tempat pemungutan suara mengurangi kerahasiaan pemilih.