Kekerasan di seluruh bagian Irak telah menelan sedikitnya 12 jiwa warga Irak lagi, sementara negeri itu masih tanpa pemerintah baru empat bulan setelah pemilihan Parlemen yang bersejarah tanggal 15 Desember lalu.
Menurut pihak berwajib, dalam peristiwa yang paling berdarah satu ledakan bom mobil dekat sebuah restoran yang sering didatangi anggota kepolisian Irak di Baghdad timur menewaskan sedikitnya 4 orang sipil dan melukai lebih 20 lagi termasuk beberapa anggota polisi.
Kekerasan yang terus terjadi bertambah mendesak perlunya dibentuk pemerintah baru persatuan nasional. Pembicaraan antara fraksi-fraksi Parlemen macet sebab Kurdi dan Arab Suni tidak setuju perdana menteri sekarang Ibrahim al Jaafari memimpin pemerintah baru nanti. Menurut kedua faksi, politisi Syi’ah ini tidak berbuat banyak untuk menghentikan kekerasan sektarian yang berkobar di negeri itu.