Tautan-tautan Akses

Mahasiswa Mendesak Pemerintah Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Australia


Sementara itu, gelombang demonstrasi Anti Australia hari ini semakin meluas. Mahasiswa dari sejumlah universitas mendatangi Departemen Luar Negeri dan Kedutaan Australia di Jakarta :

Orasi para demonstran mahasiswa berlansung depan kantor Deplu Pejambon, mereka mengungkapkan penyesalannya dengan kinerja para diplomat Indonesia dan menuntut pemerintah segera memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Canberra. Para demonstran mengatakan ke 42 warga Papua pencari suaka adalah para aktifis pro kemerdekaan Papua.

Ria Mariana, juru bicara mahasiswa mengatakan mereka berjanji akan datang berdemo dalam jumlah lebih besar lagi, jika pemerintah menolak tuntutan mereka :

Dikatakannya, “yang pasti kita terus konsolidasi dengan mahasiswa kampus lain, tolak interpensi dengan Australia, kita minta SBY JK jangan jadi boneka imprialis.”

Para mahasiswa juga menolak campur tangan Australia dalam berbagai masalah di Indonesia, mereka menuntut pemerintah memecat diplomat Indonesia yang gagal mengemban tugas negara diluar negeri.

Sebelumnya Departemen luar negeri Indonesia telah melayangkan nota protes kepada pemerintah Canberra, Indonesia kecewa dengan perlakuan Australia dan menganggap pemberian visa sementara kepada 42 orang asal papua itu sebagai pertanda mulai memburuknya hubungan bilateral kedua pemerintahan.

Perdana Menteri Australia John Howard mengatakan, dia yakin hubungan dengan Indonesia tidak akan rusak oleh sengketa mengenai nasib pengungsi dari Provinsi Papua. Indonesia telah memanggil pulang dutabesarnya untuk Australia hari Jumat, setelah Canberra memberikan suaka sementara kepada 42 warga Papua yang lari dari Papua.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan keputusan Canberra itu menunjukkan sejumlah orang Australia mendukung gerakan kemerdekaan Papua

XS
SM
MD
LG