Organisasi kesehatan dunia WHO akan mengadakan pertemuan di Jenewa untuk membahas kemungkinan wabah flu burung antar manusia secara global setelah wabah virus H5N1 ini menyebar dengan cepat.
Pejabat WHO Margaret Chan mengatakan, wabah pada unggas ini secara histories memang sama sekali tidak diduga. Dalam pertemuan dengan 30 pakar, dia mengatakan virus mematikan ini memberikan tantangan yang berat bagi dunia dibandingkan penyakit-penyakit menular lainnya.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk merencanakan upaya pencegahan dan langkah penanggulangan seandainya saja virus H5N1 ini berubah menjadi virus flu manusia dan menyebar ke seluruh dunia antar manusia.
Sejauh ini, virus itu telah membunuh burung di 30 negara dan 94 orang, sebagian besar di Asia. Virus ini ditemukan pada kucing di Austria dan Jerman. Para pejabat Prancis memastikan adanya kasus baru pada angsa yang mati. Kantor berita Rusia senin ini melaporkan matinya sejumlah besar burung di wilayah selatan negara itu dan Serbia memastikan adanya virus ini pada angsa-angsa yang mati di sejumlah wilayah.