Tautan-tautan Akses

Presiden Bush Lagi-Lagi Bela Penyadapan Dalam Negeri


Presiden Bush terus membela kebijakannya melakukan pemantauan dan penyadapan dalam negeri dengan menandaskan bahwa kebijakan yang kontroversial itu legal dan perlu.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih hari Kamis, Bush mengatakan jawatan intelijen mesti memantau komunikasi untuk mencegah terjadi serangan teroris lagi. Ia menambahkan pemantuan itu ditujukan untuk melindungi kebebasan sipil Amerika. Presiden Bush, tanpa izin dari mahkamah hukum, mewenangkan jawatan intelijen memantau pembicaraan telepon dan hubungan e-mail antara warga Amerika dan tersangka teroris di luar negeri.

Beberapa anggota Fraksi Demokrat maupun Republik di Kongres telah mempertanyakan legalitas pemantauan itu. Presiden Bush juga mengatakan bahwa UU baru-baru ini melarang penyiksaan tidak akan dilangkahi. Pada mulanya pemerintahannya menentang UU itu yang disetujui setelah Amerika dituduh menyetujui penyiksaan dalam menumpas teroris. Ia mengatakan tidak ada warga Amerika yang diizinkan menyiksa siapapun, di manapun di dunia.

Presiden Bush juga menanggapi tuduhan bahwa Korea Utara memalsukan mata uang Amerika. Ia mengatakan, ia mesti bertindak melindungi kepentingan Amerika dan isu itu tidak dapat ditawar. Ini tampaknya usaha untuk memisah isu itu dari pembicaraan enam negara tentang program nuklir Korea Utara. Presiden Bush juga menepiskan pertanyaan mengenai gambarnya bersama lobiyis Washington yang tercemar Jack Abramof dengan mengatakan ia tidak mengenal Abramoff.

XS
SM
MD
LG