Tautan-tautan Akses

Partai Politik Nepal Akan Teruskan Demonstrasi Sampai Raja Gyanendra Lengser


Partai-partai politik utama di Nepal mengatakan akan meneruskan aksi demonstrasi sampai Raja Gyanendra turun dari kekuasaan absolut. Partai-partai itu hari Minggu menyerukan mogok nasional hari Kamis depan, dan mengatakan tidak akan menghentikan demonstrasi meskipun terjadi penangkapan beberapa ratus demonstran dalam beberapa hari terakhir. Ribuan orang berunjuk rasa hari Sabtu di Kathmandu, ibukota Nepal, dan ratusan orang ditahan setelah bentrok dengan polisi yang menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat bambu untuk membubarkan demonstrasi.

Protes hari Sabtu terjadi satu hari setelah pemerintahan kerajaan memberlakukan larangan keluar rumah di siang hari untuk menghindari demonstrasi massal terhadap raja. Pada hari Jumat, menangkap lebih dari 100 aktivis politik dan memutuskan komunikasi telepon seluler di kota itu. Para pejabat juga memberlakukan tahanan rumah bagi empat pemimpin oposisi, termasuk mantan Perdana Menteri Girija Prasad Koirala.

Sebelumnya, polisi anti huru-hara di ibukota Nepal telah menahan ratusan orang setelah bentrok dengan para demonstran yang mendemo pengambil-alihan kekuasaan oleh Raja Gyanendra bulan Februari lalu. Polisi di Kathmandu menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat bambu hari Sabtu untuk membubarkan kelompok-kelompok kecil demonstran yang muncul dari lorong-lorong sempit, dan meneriakkan slogan pro-demokrasi. Banyak dari ribuan demonstran itu melemparkan batu dan bata pada polisi.

Protes hari Sabtu terjadi satu hari setelah Pemerintahan kerajaan memberlakukan larangan keluar rumah di siang hari untuk menghindari demonstrasi massal terhadap raja Gyanendra, dan beberapa hari setelah polisi mulai menangkap politisi dan aktivis. Hari Jumat, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Nicholas Burns bergabung dengan para anggota komunitas internasional lain dalam mengutuk tindakan raja yang mengambil tindakan keras terhadap para demonstran.

XS
SM
MD
LG