Dewan Keamanan PBB sedang merundingkan usul yang dapat memperluas penyidikan atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Libanon Rafiq Hariri dengan menyelidiki juga pembunuhan hari Senin atas seorang anggota parlemen yang vokal anti-Syria.
Perdana Menteri Libanon meminta bantuan PBB hanya beberapa jam setelah penerbit dan anggota parlemen Gibran Tueni tewas oleh bom mobil di Beirut. Pemungutan suara Dewan Keamanan diperkirakan hari Kamis ini.
Puluhan ribu warga Libanon yang datang melayat memenuhi pusat kota Beirut hari ini menghadiri upacara pemakaman Tueni. Anggota parlemen berumur 48 tahun itu adalah tokoh anti-Syria ketiga yang terbunuh sejak pembunuhan Hariri tanggal 14 Februari. Aksi protes besar-besaran yang dicetuskan oleh pembunuhan itu telah memaksa Syria mengakhiri kehadiran militer hampir tiga dasawarsa di Libanon.
Dalam demonstrasi serupa hari ini, massa mencela Damaskus dan menuntut presiden Libanon yang pro-Syria Emile Lahoud, mengundurkan diri. Syria telah membantah terlibat dalam semua pembunuhan itu.