Presiden Bush menerima tanggungjawab atas keputusan menyerbu Irak, dengan menyebutnya sebagai keputusan yang benar, meski ada kekeliruan info intelijen mengenai maksud-maksud negara itu. Bush hari Rabu menyampaikan pidato ke-empat dari serangkaian pidato mengenai Irak, pada hari menjelang pemilu anggota parlemen di negara itu. Pidatonya dimaksudkan untuk menggalakkan dukungan publik Amerika pada perang itu.
Dalam satu forum kebijakan luar negeri di Washington, Bush mengatakan memang benar banyak informasi intelijen pra-perang ternyata salah. Katanya, dia bertanggungjawab dalam membetulkan apa yang tidak benar dengan mereformasi kemampuan intelijen Amerika. Tetapi presiden Amerika itu dengan tandas membela perang tersebut dengan mengatakan mantan pemimpin Irak Saddam Hussein merupakan ancaman bagi rakyat Amerika. Bush mengatakan, pemilu hari Kamis ini merupakan “saat yang menentukan” dalam sejarah, setelah mana Irak akan menjadi satu-satunya demokrasi konstitusional di Dunia Arab.
Para pemuka Demokrat di Senat telah melangsungkan jumpa pers menjelang pidato tersebut. Mereka mengatakan presiden masih belum terus-terang sepenuhnya pada rakyat Amerika dan tidak memberikan strategi nyata untuk sukses di Irak. Pemimpin fraksi minoritas di Senat Harry Reid mengatakan, 41 anggota Senat telah mengirim surat kepada Presiden Bush, menyerukan agar dia “membenahi segala sesuatu di Irak” sesudah pemilu itu.