DPR AS dengan suara bulat telah mengalahkan resolusi yang menyerukan penarikan segera pasukan AS dari Irak. Pemungutan suara Jumat malam dilakukan setelah berlangsung perdebatan seru antara para anggota Partai Republik dan Partai Demokrat mengenai resolusi itu.
Partai Republik berusaha secepatnya bagi dilakukannya pemungutan suara atas resolusi yang hanya satu kalimat itu beberapa jam sebelum DPR AS reses dua pekan. Rancangan resolusi Partai Republik itu diajukan sesudah anggota Kongres dari Partai Demokrat John Murtha, Kamis menyerukan agar pasukan AS ditarik dari Irak selekas mungkin. Para nggota Partai Republik mengatakan mengalahkan resolusi mereka akan menunjukkan dukungan kepada pasukan AS di Irak dan Afganistan.
Para anggota Partai Demokrat mengatakan langkah Partai Republik itu dimaksudkan untuk menghindarkan perdebatan yang sebenarnya mengenai masalah tadi. Anggota DPR dari Partai Demokrat David Obey menunduh Partai Republik melakukan langkah politik yang murahan.
Sementara, di Korea Selatan Presiden Bush telah berpidato di hadapan pasukan AS, dengan mengatakan, pasukan Amerika akan terus berada di Irak sampai dicapai kemenangan. Presiden juga mengatakan kepada pasukan AS di Pangkalan Udara Osan. bahwa, pasukan AS akan terus bertempur melawan terorisme sampai berhasil. Kata presiden, kaum muslim fundamentalis sedang berusaha untuk menciptakan kekuasaan totaliler melalui tindak kekerasan. Tambah presiden, teroris ingin menggunakan kevakuman yang akan diciptakan oleh penarikan awal pasukan AS dari Irak untuk menjadikan Irak basis operasi mereka.
Bush mengunjungi pangkalan udara itu untuk berterima kasih kepada pasukan AS atas bantuan mereka memelihara perdamaian di jazirah Korea sejak berakhirnya Perang Korea puluhan tahun lalu. Dari Korea Selatan, ia akan terbang ke Cina untuk melanjutkan perlawatannya di Asia. Di Beijing, Bush akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Cina Hu Jintao. Ia pulang ke Washington hari Senin.