" hspace=2 src="/indonesian/images/Condoleezza_Rice_speaks_during_a_dinner_organized_by_the_Shaban_Forum.jpg" width=210 align=left vspace=2 border=0>Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice mengatakan, majunya demokrasi dan meningkatnya perlawanan terhadap terorisme membuat perdamaian Timur Tengah harapan yang realistik.
Berbicara di Jerusalem hari Minggu, Menteri Condoleezza Rice mendesak Palestina untuk memerangi terorisme dan meningkatkan reformasi ke arah demokrasi. Dan ia mengatakan Israel hendaknya jangan melakukan tindakan yang menurutnya, bisa berbentuk putusan sebelum ‘perundingan penyelesaian akhir’ dengan Palestina.
Menteri Rice berbicara dalam konferensi yang antara lain dihadiri Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, yang mengatakan, Palestina harus memilih antara jalan ke arah perdamaian dan terorisme. Hari Senin Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice akan bertemu dengan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, di Tepi Barat.
Sementara itu, utusan internasional untuk perdamaian Timur Tengah, James Wolfensohn mengatakan, waktunya telah habis bagi Israel dan Palestina untuk mencapai kesepakatan dalam membuka perbatasan Jalur Gaza.