Perdana menteri Prancis, Dominique de Villepin mengatakan pemerintahnya tidak akan mengalah pada perusuh yang dalam beberapa hari terakhir mengamuk di beberapa kawasan pinggiran kota Paris yang sebagian besar penduduknya berasal dari Afrika Utara.
Villepin mengemukakan keterangan itu sementara mengadakan pembicaraan dengan beberapa menteri kabinet dan pejabat lain mengenai kerusuhan itu. Rabu petang polisi turun dengan kekuatan penuh di sembilan daerah pinggiran Paris di mana pemuda-pemuda yang mengamuk melempari polisi dengan batu dan membakar mobil serta toko.
Polisi menerangkan sedikitnya ada empat tembakan yang diarahkan pada polisi dan anggota pemadam kebakaran namun tidak mengenai sasaran. Pihak berwajib mengatakan, dalam kerusuhan terbaru paling tidak ada 9 yang luka-luka dan 23 yang ditangkap.
Kerusuhan itu meletus hari Kamis lalu ketika dua remaja belasan tahun yang kabarnya keturunan Afrika Utara tewas disengat listrik karena bersembunyi di sebuah stasiun pembangkit listerik akibat merasa dikejar polisi. Pihak berwajib membantah bahwa keduanya sedang dikejar polisi.