Para petugas pemilihan di Irak sedang menghitung surat suara dan memverifikasi hasil referendum hari Sabtu. Hasil pertama menunjukkan rancangan konstitusi akan disetujui. Komisi Pemilihan Irak yang independen menyatakan akan mengambil sampel acak dari beberapa propinsi untuk melihat apakah ada keganjilan atau tidak.
Presiden Bush memuji bangsa Irak yang telah memberanikan diri memilih meskipun ada ancaman serangan pemberontak. Tetapi Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan mengatakan masih terlalu awal untuk mengatakan apakah rancangan konstitusi itu akan mempersatukan atau memecah Irak menjadi komunitas Syi’ah, Suni dan Kurdi.
Dalam perkembangan lain, serangan udara Amerika menewaskan 20 orang yang dikatakan menanam bom pinggir jalan dekat Ramadi. Operasi lain pasukan koalisi di propinsi Al Anbar hari Minggu menewaskan 50 lagi tersangka teroris. Tetapi penduduk setempat mengatakan separoh dari yang tewas adalah penduduk sipil.