Dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB, perdana menteri Israel, Ariel Sharon membela pembangunan tembok yang menyayat wilayah Tepi Barat.
Tembok itu, katanya, perlu untuk mencegah serangan teror terhadap Israel oleh militan Palestina. Ia menyebut tembok itu selaku ‘tembok pengaman’ untuk mencegah yang disebutnya ‘teroris dan pembunuh’ memasuki Israel.
Namun ia juga mengatakan bahwa bangsa Palestina berhak mempunyai negara sendiri dan Israel tidak kepingin memerintah mereka. Palestina menyebut tembok sepanjang 600 kilometer itu tindakan ‘perampasan tanah’ dan mengancam keutuhan negara Palestina di masa depan.
Sebelumnya hari Kamis Mahkamah Agung Israel memutuskan bahwa pemerintah harus mengubah jalur yang ditempuh tembok itu di dekat kota Palestina Qalqilya karena menggunting beberapa kawasan penduduk Palestina dari bagian selebihnya Tepi Barat. Israel menolak keputusan Mahkamah Internasional tahun lalu yang menyatakan tembok itu melanggar hukum.