Lebih dari 1300 anggota kepolisian Indonesia telah meninggalkan provinsi Aceh berdasarkan perjanjian damai yang menetapkan pemberontak di wilayah itu mulai menyerahkan senjata hari Kamis ini.
Pasukan tersebut menaiki kapal hari Rabu sebagai bagian dari rencana penarikan sekitar 3200 anggota pasukan keamanan paling lambat akhir tahun ini.
Sekitar 200 pemantau perdamaian dari Eropa dan Asia Tenggara akan mengawasi perlucutan senjata itu, yang dipandang sebagai peluang terbaik sejak bertahun-tahun untuk mengakhiri konflik separatis di Aceh. Tetapi kepala tim pemantau internasional Pieter Feith menuduh pemberontak melanggar perjanjian itu hari Sabtu, sewaktu katanya pemberontak menembak dan melukai dua tentara. Sekitar 1500 orang telah tewas dalam pemberontakan 29 tahun itu.