Masyarakat Australia marah dengan keputusan Indonesia pada hari ini yang mengurangi hukuman penjara terhadap ulama Muslim militan Abu Bakar Bashir yang dihukum sehubungan dengan pemboman yang menelan korban jiwa pada tahun 2002 di Bali. Bashir dijatuhi hukuman penjara 30 bulan pada bulan Maret lalu dengan tuduhan konspirasi sehubungan dengan serangan di Bali, yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia. Hukuman terhadap Abu Bakar Bashir telah dikurangi empat-setengah bulan sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Brian Deegan, yang anaknya tewas dalam serangan itu menggambarkan pengurangan hukuman itu sebagai tindakan menjengkelkan dan memalukan. Seorang anggota klub Rugby Sidney yang kehilangan enam anggotanya di Bali mengatakan keputusan itu mengecilkan arti nyawa para korban. Sembilan-belas orang lainnya yang dihukum dalam peristiwa pemboman itu juga mendapat pengurangan hukuman.