Tautan-tautan Akses

Gloria Arroyo Menyerukan Pergeseran ke Bentuk Pemerintahan Parlementer


Presiden Filipina yang sedang mengalami kesulitan, Gloria Arroyo, menyerukan sebuah pergeseran ke bentuk pemerintahan parlementer untuk meredakan instabilitas politik terus-terusan yang melanda negara itu. Presiden Arroyo, yang telah menolak seruan-seruan belakangan ini yang menuntut pengunduran dirinya, mengatakan dalam sebuah pidato kenegaraan di hadapan Kongres hari ini bahwa ekonomi Filipina siap untuk “lepas landas,” namun sistem politik negara itu menghalangi kemajuannya.

Presiden Arroyo tidak secara langsung menghubungkan seruan impeachment terhadapnya, namun menyerukan sebuah “debat besar” mengenai perubahan politik fundamental di Filipina. Ini dapat termasuk merombak kembali konstitusi untuk menggeser negara itu dari gaya sistem kepresidenan AS, menuju ke system pemerintahan parlementer. Bersamaan dengan penyampaian pidato Presiden Arroyo di depan anggota DPR hari ini, paling sedikit 20,000 orang pengunjuk rasa di Filipina menuntut diturunkannya Presiden Gloria Arroyo atas tuduhan melakukan kecurangan dalam pemilu yang lalu. Polisi dan pasukan tentara telah memasang lingkaran penjagaan di sekitar gedung DPR itu di kota Quezon City untuk menghalangi para pengunjuk rasa. Para anggota parlemen oposisi Filipina telah mengajukan tuntutan impeachment formal terhadap presiden negara itu sebelumnya hari ini, menuduh Presiden Gloria Arroyo atas kejahatan korupsi dan penipuan pada pemilu presiden tahun lalu.

XS
SM
MD
LG