Tautan-tautan Akses

Kepolisian Inggris Ungsikan 20 Ribu Orang Dari Pusat Kota Birmingham Karena Ancaman Keamanan


Pihak kepolisian Inggris telah mengungsikan 20.000 orang dari pusat kota terbesar kedua di Inggris, Birmingham, setelah petugas intelijen mengatakan terdapat ancaman terhadap keamanan. Polisi mulai mencegah lalu lintas masuk ke Birmingham Sabtu malam, sebelum menyerukan evakuasi.

Pusat kota itu merupakan daerah hiburan utama, yang penuh dengan restoran dan kelab malam. Informasi khusus mengenai ancaman itu tidak dijelaskan. Birmingham terletak 175 kilometer di utara London, di mana 50 orang tewas, 700 orang lainnya luka-luka, dan banyak lagi yang masih hilang setelah 4 bom meledak hari Kamis lalu.

Pihak berwajib Inggris mengatakan, keempat bom yang menghancurkan tiga kereta api bawah tanah dan satu bis itu adalah bom berkekuatan tinggi, bukan buatan sendiri, dan kemungkinan dipasang dengan alat pengatur waktu. Para petugas SAR bekerja untuk mengangkat mayat-mayat yang terjepit di terowongan kereta api bawah tanah. Para pejabat Inggris mengatakan, serangan di London itu mempunyai ciri-ciri dilakukan oleh jaringan teroris Al Qaida.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengatakan, dunia harus melenyapkan sebab-sebab utama terorisme karena pengamanan apapun tidak akan dapat menjaga penduduk sipil dari serangan seperti pemboman yang terjadi di London pekan ini. Perdana Menteri Tony Blair menuduh apa yang disebutnya pemutar balikan yang mengerikan atas ajaran Islam. Ia juga menyebutkan tidak adanya demokrasi, konflik yang terus berlanjut di Timur Tengah dan perbedaan perekonomian menjadi sebab keadaan itu.

Perdana Menteri Blair berbicara dalam wawancara melalui Radio Inggris hari Sabtu, dua hari setelah sejumlah korban tewas dalam pemboman di London itu. Para pejabat Inggris telah menuduh Al Qaida atau organisasi terkait. Jenis terorisme ini mempunyai akar yang sangat dalam, tambah Perdana Menteri Blair, kita hanya dapat membasminya kalau kita mencabut akarnya.


XS
SM
MD
LG