Tautan-tautan Akses

Serangan Bom Mobil dan Penembakan di Irak Tewaskan 25 Orang


Serangkaian serangan bom mobil dan penembakan di Irak menewaskan sekurang-kurangnya 25 orang, dan membuat 57 lainnya luka-luka. Dalam serangan yang paling serius, para pejabat Irak mengatakan, tiga bom mobil yang meledak hampir bersamaan di sebuah distrik Syiah di Baghdad menewaskan sekurang-kurangnya 18 orang, melukai 48 lainnya.

Di kota Mosul, para pejabat setempat mengatakan, serangan bom mobil terhadap patroli tentara Amerika menewaskan tiga orang warga Irak dan melukai tujuh lainnya. Tidak ada laporan mengenai jatuhnya korban tentara Amerika.

Juga di Baghdad, kawanan bersenjata menembak tewas seorang ahli hukum yang terlibat dalam proses penyusunan rancangan konstitusi Irak. Anak lelaki ahli hukum itu juga tewas. Juga hari Rabu, Filipina mengatakan, seorang sandera Filipina dibebaskan setelah disandera selama hampir delapan bulan.

Sementara itu, konferensi internasional di Brussels mengenai Irak mendukung rencana Irak untuk meningkatkan keamanan, membangun perekonomian dan menggerakkan proses politik, tetapi tidak ada janji tegas mengenai bantuan. Para pejabat dari lebih dari 80 negara menghadiri pertemuan sehari itu. Para delegasi menyerukan kerjasama antara negara-negara tetangga Irak dan masyarakat internasional untuk membantu mengalahkan pemberontakan dan membangun demokrasi.

Menlu AS Condoleeza Rice hari Rabu mengatakan, pemerintah Irak harus tetap terbuka terhadap siapapun yang menolak kekerasan. Yang dimaksudkan jelas adalah kaum Arab Sunni yang memboikot pemilihan anggota parlemen dan diduga menjadi penggerak pemberontakan di Irak. Menlu Irak Hoshyar Zebari menghimbau masyarakat internasional agar memenuhi janji bantuan mereka. Ia juga menyerukan agar negara-negara tetangga Irak mencegah pemberontak melintas perbatasan, masuk ke wilayah Irak.

XS
SM
MD
LG