Tautan-tautan Akses

AS Kutuk Pembunuhan Politisi Libanon George Hawi


Gedung Putih mengutuk pembunuhan seorang politisi anti-Siria di Libanon dua hari setelah pemilihan anggota parlemen. Jurubicara Scott McClellan mengimbau investigasi menyeluruh atas pembunuhan George Hawi, mantan pemimpin partai komunis Lebanon. Ia juga mengecam kehadiran Siria hingga sekarang di Lebanon, dengan mengatakan kehadiran Siria telah menciptakan lingkungan intimidasi dan penindasan secara politik.

Polisi Libanon mengatakan Hawi tewas seketika hari Selasa sewaktu bom yang diledakkan dari jauh menghancurkan mobilnya di pusat kota Beirut. Ledakan serupa menewaskan kolumnis suratkabar Lebanon Samir Kassir awal bulan ini.

Sementara itu, tim penyelidik PBB terus melanjutkan investigasi atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri bulan Februari lalu. Pembunuhan itu menyulut pergolakan politik diberbagai penjuru Libanon dan membuat Siria terpaksa keluar dari negara itu. Putra Hariri, Saad, kemudian memimpin aliansi anti-Siria menuju kemenangan dalam pemilu.

Sementara, Menteri Luar Negeri Amerika Condoleeza Rice mengecam Siria karena menciptakan ketidak-stabilan di Libanon.

Menteri Luar Negeri Rice mengatakan ia tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan George Hawi di Beirut, tetapi ia mengimbau Siria supaya menghentikan aktivitas yang merongrong kestabilan di sana.

Rice berkata demikian kepada para wartawan di dalam pesawat menuju Brussels, di mana ia akan menghadiri konferensi yang bertujuan mengumpulkan dukungan internasional bagi pemerintah baru Irak. Konferensi itu juga akan mencakup para pemimpin Irak, pejabat dari sekitar 80 negara dan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan.

Hari Senin, Menteri Luar Negeri Rice berkunjung ke Arab Saudi untuk persinggahan terakhir dalam lawatannya ke Timur Tengah di mana ia mengulangi imbauan bagi reformasi demokratis.

XS
SM
MD
LG