Tautan-tautan Akses

Info Pasar Keuangan dan Bursa Global, 15 Februari 2019


Info Pasar Keuangan dan Bursa Global, 15 Februari 2019
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:39 0:00

JPMorgan Chase hari Kamis meluncurkan prototipe sistem koin digital dengan menggunakan blockchain, pertama di antara bank-bank besar dalam dunia mata uang kripto yang berubah cepat.

ECON 2 – 2/14/19-KA
ADAPTOR: Karlina Amkas

AFP: Banking-Currency-Computers- JPMorgan
AFP: Beverage Earnings CocaCola

Selamat pagi pendengar,
JPMorgan Chase hari Kamis meluncurkan prototipe sistem koin digital dengan menggunakan blockchain, pertama di antara bank-bank besar dalam dunia mata uang kripto yang berubah cepat.

Sistem itu, disebut JPM Coin dan baru pada tahap prototipe, akan memungkinkan klien institusional melakukan pembayaran instan dengan klien bank lain.

Pelanggan akan menerima JPM Coin yang bisa ditransfer ke pelanggan lain, yang kemudian bebas menebus jumlahnya. Sistem itu didasarkan pada dolar Amerika tetapi bisa diperluas ke mata uang lain, ujar bank itu.

Kerangka kerja itu menggunakan teknologi buku besar digital yang dikenal sebagai blockchain dan sedang diuji sejumlah kecil klien institusional, dengan rencana diperluas menjadi program percontohan akhir tahun ini, kata perusahaan itu pada situs web.

Saat ini, sistem itu dirancang untuk transaksi bisnis-ke-bisnis dan bukan untuk individu.

Dengan mengumumkan sistem itu, JPMorgan menjadi bank besar pertama dengan rencana nyata mengizinkan klien bertransaksi dalam mata uang kripto.*
Saham Coca-Cola hari Kamis anjlok setelah raksasa minuman soda itu merilis perkiraan yang mengecewakan untuk tahun 2019 berdasar kelemahan di pasar negara berkembang dan ekonomi global yang melambat.

Untuk tahun 2019 perusahaan itu memproyeksikan pertumbuhan penjualan organik empat persen dan target laba yang lebih kecil dari perkiraan analis.

Saham-saham turun 6,9 persen menjadi 46 dolar 33 sen pada perdagangan menjelang siang.

Coca Cola melaporkan pendapatan triwulan 870 juta dolar, dibandingkan kerugian 2,8 miliar dolar pada periode tahun lalu ketika dihantam biaya pajak satu kali.

Pendapatan turun enam persen menjadi 7,1 miliar dolar karena penjualan operasi pembotolan ke perusahaan waralaba.

Coca-Cola dan saingannya kesulitan menaikkan penjualan soda karena konsumen khawatir akan kesehatan dan obesitas.

Perusahaan itu menanggapi dengan lebih banyak memproduksi minuman berukuran kecil, membenahi diet soda yang populer dan memperbanyak air kemasan dan non-soda.(ka)

Demikian berita ekonomi dan keuangan. Saya Karlina Amkas. VOA Washington.
XS
SM
MD
LG