Tautan-tautan Akses

Wikileaks Akan Bocorkan 500.000 Dokumen Arab Saudi


Seorang pria sedang berjalan melewati potret para pemimpin Kerajaan Arab Saudi di Tadawul Saudi Stock Exchange, Riyadh, Arab Saudi, 15 Juni 2015 (AP Photo/Hasan Jamali, File). Wikileaks sedang dalam proses menerbitkan lebih dari 500.000 dokumen diplomatik Saudi di Internet
Seorang pria sedang berjalan melewati potret para pemimpin Kerajaan Arab Saudi di Tadawul Saudi Stock Exchange, Riyadh, Arab Saudi, 15 Juni 2015 (AP Photo/Hasan Jamali, File). Wikileaks sedang dalam proses menerbitkan lebih dari 500.000 dokumen diplomatik Saudi di Internet

Belum ada cara untuk memeriksa keaslian dokumen tersebut, walaupun Wikileaks sudah mempunyai rekam-jejak yang lama menerbitkan bocoran dokumen pemerintah secara besar-besaran.

Wikileaks sedang dalam proses menerbitkan lebih dari 500.000 dokumen diplomatik Saudi di Internet, demikian kata situs transparansi itu hari Jumat, tindakan yang mirip dengan pembocorannya yang terkenal surat-kawat Departemen Luar Negeri Amerika tahun 2010.

Wikileaks mengatakan dalam pernyataan bahwa pihaknya sudah memuat kira-kira 60.000 berkas. Sebagian besar muncul dalam bahasa Arab.

Belum ada cara untuk memeriksa keaslian dokumen tersebut, walaupun Wikileaks sudah mempunyai rekam-jejak yang lama menerbitkan bocoran dokumen pemerintah secara besar-besaran.

Banyak dari dokumen itu menunjukkan kop surat berwarna hijau yang bertuliskan “Kerajaan Arab Saudi” atau “Kementerian Luar Negeri.” Sebagian bertanda “penting segera” atau “rahasia.” Sedikitnya satu dokumen yang tampaknya dari Kedutaan Saudi di Washington.

Kalau asli, dokumen itu memperlihatkan cara kerja para pejabat tingkat atas dalam kerajaan yang terkenal tertutup itu. Dokumen itu mungkin juga memberi gambaran persaingan kawasan Riyadh yang sudah lama dengan Iran, dukungannya pada pemberontak Suriah dan pemerintah Mesir yang didukung militer, dan tentangannya pada persetujuan internasional yang baru muncul mengenai program nuklir Teheran,

Satu dari dokumen itu, tertanggal tahun 2012, tampaknya menunjukkan skeptisime Arab Saudi yang sudah terkenal mengenai pembicaraan nuklir Iran. Satu pesan dari Kedutaan Arab Saudi di Teheran ke Kementerian Luar Negeri di Riyadh menyebut “pesan-pesan Amerika yang merayu” dibawa ke Iran oleh penengah Turki yang tidak disebut namanya,

Satu lagi komunikasi tahun 2012, kali ini yang dikirim dari Kedutaan Saudi di Abu Dhabi, mengatakan Uni Emirat Arab melakukan “tekanan yang kuat” terhadap pemerintah Mesir agar jangan mengadili mantan presiden Hosni Mubarak, yang telah digulingkan oleh pergolakan rakyat tahun sebelumnya.

XS
SM
MD
LG