Tautan-tautan Akses

Chan: Virus Zika akan Jadi Agenda Utama Pertemuan Tahunan WHO


Direktur Jendral Badan Kesehatan Sedunia PBB (WHO), Margaret Chan memberikan keterangan kepada media (foto: dok).
Direktur Jendral Badan Kesehatan Sedunia PBB (WHO), Margaret Chan memberikan keterangan kepada media (foto: dok).

Direktur Jendral Badan Kesehatan Sedunia PBB (WHO) Margaret Chan mengatakan virus Zika dan darurat kesehatan lain akan menjadi perhatian utama dalam pertemuan tahunan organisasi itu di Jenewa pekan depan.

Direktur Jendral WHO, Margaret Chan mengatakan semakin banyak hal yang diketahui tentang virus Zika – terutama dampaknya terhadap perempuan hamil – semakin besar kekhawatiran yang ada.

Zika saat ini menyebar di 59 negara – termasuk Brazil – yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas. Meskipun Brazil adalah tempat dimana wabah ini paling banyak terjadi Dr. Chan mengatakan WHO tidak mendukung larangan bepergian ke negara penyenggara Olimpiade itu.

Namun, ia menyarankan untuk berhati-hati, khususnya bagi perempuan hamil, yang berpotensi melahirkan bayi cacat otak jika tertular virus tersebut.

“Perempuan hamil seharusnya menghindari bepergian ke tempat-tempat yang melaporkan adanya penularan Zika ini. Point penting lain adalah jika laki-laki yang bepergian ke negara-negara tersebut – termasuk ke Olimpiade – tertular virus ini, maka mereka harus melakukan hubungan seks yang aman, terutama jika pasangan mereka sedang hamil. Jadi mereka perlu menggunakan kondom jika berhubungan seks selama masa kehamilan," ungkap Chan.

Chan juga mengatakan, banyak pelajaran yang didapat dari wabah Ebola di Afrika Barat, tetapi untuk menerapkan pelajaran tersebut dalam menangani meluasnya penyakit-penyakit baru seperti Zika, Chan menambahkan bahwa WHO akan meminta majelis dunia itu untuk meningkatkan anggaran bagi dua tahun mendatang menjadi 160 juta dolar.

Ketua WHO itu mengatakan kepada VOA, ada banyak penyakit-penyakit menular dan tidak menular yang menimbulkan keprihatinan besar, dimana ada 76 isu kesehatan yang sedang dipertimbangkan majelis WHO. Pertemuan majelis itu diperkirakan akan menjadi yang terbesar yang pernah diselenggarakan, yang dihadiri oleh sekitar 3.100 delegasi dari 194 negara anggota WHO. Salah satu keprihatinan terbesar ujar Chan adalah soal angka kematian ibu hamil.

“Masih ada 300 ribu perempuan yang meninggal ketika melahirkan. Di negara-negara miskin, 1 dari 60 perempuan meninggal ketika melahirkan. Sementara di negara-negara kaya 1 dari 4.900 perempuan. Ini kesenjangan yang sangat besar,” tuturnya..

Chan mengatakan kesehatan reproduksi harus bisa dimanfaatkan oleh anak-anak muda sehingga mereka mampu menentukan pilihan seksual dan keluarga berencana yang tepat. [em/ii]

XS
SM
MD
LG