Tautan-tautan Akses

Universitas Gallaudet Latih Kepercayaan Diri Mahasiswa Tuna Rungu


Universitas Gallaudet latih kepercayaan diri mahasiswa tuna rungu
Universitas Gallaudet latih kepercayaan diri mahasiswa tuna rungu

Di Universitas Gallaudet di Washington DC, satu-satunya universitas di dunia yang pendidikannya dikhususkan bagi mahasiswa tuna rungu dan mereka yang memiliki masalah pendengaran, mahasiswa dilatih supaya percaya diri.

Profesor Qi Wang menggunakan bahasa isyarat Amerika atau “American Sign Language” ASL untuk mengajar “Business 101”. Ia membagi mahasiswanya menjadi tiga kelompok untuk mempelajari konsep pemasaran. Karena setiap orang menggunakan bahasa isyarat, mahasiswa bisa terlibat langsung dalam diskusi di kelas tanpa penerjemah, yang mungkin mereka temui di ruang kuliah biasa.

Tetapi mahasiswa asing seperti Shuxu Tian, yang tadinya tidak mengetahui bahasa isyarat versi Amerika, ia harus belajar ASL dulu. Penasehat urusan pendaftaran mahasiswa Tami Santimeyer mengatakan Gallaudet tidak mensyaratkan mahasiswa harus tahu ASL supaya bisa diterima.

"Kami tidak memberatkan mahasiswa yang tidak tahu bahasa isyarat Amerika ASL. Yang penting mereka bisa berbahasa Inggris. Tetapi ketika mereka mulai kuliah di sini, jika mereka tidak tahu bahasa isyarat Amerika maka kami sangat menyarankan agar mereka mengikuti program yang disebut 'jump-start'," kata Santimeyer.

Shuxu Tian mengatakan sangat menikmati proses belajar bahasa baru itu.

"ASL adalah bahasa. Kita tidak bisa memisahkan bahasa dari komunikasi. Kita tidak bisa memisahkan bahasa dengan kebudayaannya. Lewat proses belajar ini, saya jadi punya banyak teman. Semakin banyak teman, semakin baik kemampuan berbahasa saya, dan semakin dalam pemahaman saya tentang kebudayaan Amerika," ujarnya.

Kini Tian bisa berbicara dalam empat bahasa, yaitu, bahasa China, Inggris, bahasa isyarat internasional dan bahasa isyarat Amerika. Ia mempelajari bidang keamanan informasi dan sekaligus menjadi anggota tim renang.

Musim panas lalu, Tian dipilih oleh Microsoft untuk menjadi magang selama 12 minggu di Seattle, suatu kesempatan yang membantunya mengembangkan keahlian profesional dan juga mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan dunia luar.

"Orang mengira saya hanya bisa berkomunikasi melalui penerjemah, tetapi jika saya mau bicara dengan orang, mereka juga mau bicara dengan saya. Kalau kita tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, mereka tidak akan bicara lebih dulu dengan kita. Tetapi jika kita membuka diri, kita akan memiliki lebih banyak teman dan menjadi lebih berani," kata Tian.

Profesor Qi Wang sangat banggaatas prestasi Tian. Menurutnya Tian adalah mahasiswa pertama yang mendapat kesempatan magang di perusahaan Microsoft. Ditambahkannya mahasiswa-mahasiswa di Universitas Gallaudet mengembangkan kualitas yang sangat penting yaitu kepercayaan diri.

"Banyak orang tuna-rungu merasa rendah diri, tetapi mahasiswa Gallaudet sangat bangga pada dirisendiri, mereka merasaunggul. Ini yang paling penting," kata Profesor Qi Wang.

Sebagai bukti kepercayaan diri yang mereka pelajari di sini, data statistik baru-baru ini menunjukkan bahwa lebih dari 95% lulusan baru Gallaudent sudah mendapat pekerjaan atau mengikuti jenjang pendidikan strata dua. [em/ii]

XS
SM
MD
LG