Tautan-tautan Akses

UEA Ingin Terbangkan Pesawat Arab Pertama ke Mars Pada 2021


Gambar planet Mars yang diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble dari jarak hanya 88 juta kilometer. (Foto: NASA)
Gambar planet Mars yang diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble dari jarak hanya 88 juta kilometer. (Foto: NASA)

Jika program ini jadi dijalankan, maka UEA akan menjadi satu dari hanya sembilan negara dengan program-program antariksa yang mencoba dan menjelajahi planet merah itu.

Telah memiliki bangunan tertinggi di Bumi, Uni Emirat Arab sekarang ini berambisi melakukan perjalanan ke Mars. Negara kaya minyak di ujung timur Semenanjung Arab itu mengumumkan rencana Rabu (16/7) untuk mengirimkan pesawat antariksa tanpa awak pertama dari negara Arab ke Mars pada 2021.

Pemimpin emirat Dubai, Sheik Mohammed bin Rashid Al Maktoum, mengatakan misi tersebut akan membuktikan bahwa dunia Arab masih mampu menghasilkan sumbangan ilmiah pada kemanusiaan, meski banyak konflik yang terjadi di Timur Tengah.

"Wilayah kami adalah wilayah peradaban. Nasib kami, sekali lagi, adalah untuk menjelajah, menciptakan, membangun dan membuat beradab," ujar Al Maktoum, yang juga merupakan wakil presiden negara, dalam pernyataan tertulis.

Uni Emirat Arab telah bertahun-tahun mendorong negara-negara Liga Arab untuk mendirikan lembaga antariksa Arab yang mirip dengan Badan Antariksa Eropa.

Tidak jelas berapa biaya program tersebut, namun diperkirakan perjalanannya akan memakan waktu sembilan bulan dengan jarak lebih dari 60 juta kilometer ke Mars. Jika program ini jadi dijalankan, maka UEA akan menjadi satu dari hanya sembilan negara dengan program-program antariksa yang mencoba dan menjelajahi planet merah itu.

Selama berabad-abad sampai pertengahan abad 13, kemajuan masyarakat Islam dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai masa kejayaan, namun kemudian tertinggal.

Beberapa negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Aljazair, Tunisia, Mesir, Turki, Indonesia, Pakistan dan Iran telah memiliki badan atau program antariksa.

Iran mengirim seorang monyet ke antariksa untuk kedua kalinya tahun lalu, dan kembali dengan selamat ke Bumi, yang merupakan bagian dari program mengirimkan astronot ke luar angkasa.

Sudah ada beberapa astronot Muslim dari berbagai negara di dunia. Pangeran kelahiran Saudi, Sultan bin Salman Al-Saud, merupakan Muslim dan orang Arab pertama yang bepergian ke angkasa luar pada 1985.

Mesir merupakan negara Arab pertama yang meluncurkan satelit komunikasi pertama pada 1998, yang secara dramatis mengubah lanskap penyiaran di wilayah tersebut.

Penguasa Dubai mengatakan negaranya memilih tantangan besar untuk mencapai Mars karena hal itu memberi inspirasi dan motivasi. (AP)

XS
SM
MD
LG