Tautan-tautan Akses

Tiongkok Umumkan Data Kesenjangan Pendapatan Rakyat


Sebuah pegawai bank menghitung uang kertas Tiongkok di cabang Bank Industri dan Komersial di Huaibei, propinsi Anhui, Tiongkok (Foto: dok). Tiongkok telah mengeluarkan data statistik terkait kesenjangan pendapatan di negara tersebut setelah merahasiakan data tersebut sejak tahun 2000, Jum'at (18/1).
Sebuah pegawai bank menghitung uang kertas Tiongkok di cabang Bank Industri dan Komersial di Huaibei, propinsi Anhui, Tiongkok (Foto: dok). Tiongkok telah mengeluarkan data statistik terkait kesenjangan pendapatan di negara tersebut setelah merahasiakan data tersebut sejak tahun 2000, Jum'at (18/1).

Tiongkok telah mengeluarkan data kesenjangan pendapatan antara golongan kaya dan golongan miskin setelah merahasiakan data tersebut sejak tahun 2000.

Ma Jiantang, pimpinan Biro Statistik Nasional atau NBS, mengatakan dalam jumpa pers hari Jumat (18/1) bahwa data dari tahun 2003 hingga sekarang menunjukkan “kesenjangan pendapatan agak besar.”

NBS menggunakan “koefisien Gini”, yaitu standard ukuran ketidak-samaan ekonomi untuk mengukur kesenjangan itu. Indeks tersebut berkisar dari 0, yang artinya kesetaraan sempurna, hingga 1, yang artinya ketidaksetaraan total.

Jiantang mengatakan kepada wartawan bahwa koefisien Tiongkok berada pada 0,474 tahun lalu, sehingga menempatkan negara itu di antara sebagian dari masyarakat dunia dengan kesenjangan pendapatan yang paling besar.

Kemajuan pesat ekonomi Tiongkok telah menciptakan para miliarder dari sebagian wirausahawan, dan para pejabat Partai Komunis tampaknya hidup dalam kemewahan. Namun, mayoritas rakyat Tiongkok hampir tidak mengalami pertambahan pendapatan.

Memperkecil kesenjangan ekonomi adalah salah satu dari hal yang paling mendesak dihadapi pemerintah Tiongkok, yang khawatir bahwa kerusuhan sipil dapat menggulingkan partai yang berkuasa.

Recommended

XS
SM
MD
LG