Tautan-tautan Akses

Tim Peneliti AS: Obat Diabetes Bisa Perpanjang Usia Penderita Kanker Indung Telur


Menurut tim peneliti di Klinik Mayo, 67 persen perempuan yang didiagnosis menderita kanker indung telur, yang juga meminum obat diabetes metformin, hidup lima tahun atau lebih setelah penyakit kanker mereka didiagnosis (Foto: dok).
Menurut tim peneliti di Klinik Mayo, 67 persen perempuan yang didiagnosis menderita kanker indung telur, yang juga meminum obat diabetes metformin, hidup lima tahun atau lebih setelah penyakit kanker mereka didiagnosis (Foto: dok).

Menurut tim peneliti Amerika, penderita kanker indung telur bisa memperpanjang usianya lima tahun atau lebih dengan meminum obat diabetes.

Peneliti di Klinik Mayo, Minnesota, mendapati 67 persen perempuan yang didiagnosis menderita kanker indung telur, yang juga meminum obat diabetes metformin, hidup lima tahun atau lebih setelah penyakit kanker mereka didiagnosis. Itu jauh lebih baik daripada 50 persen perempuan yang bertahan hidup setidaknya lima tahun menderita kanker, yang tidak meminum obat diabetes.

Sanjeey Kumar, pakar onkologi ginekologi pada Klinik Mayo mengatakan, peneliti tidak yakin bagaimana metformin memperpanjang harapan hidup beberapa pasien kanker indung telur, tetapi ia menyatakan mereka punya sejumlah teori.

"Misalnya tindakan melalui sel induk, sel-sel batang kanker, atau membuang sel-sel kanker dari pasokan energi atau glukosa," paparnya.

Sel-sel induk adalah sel-sel utama yang bisa berubah menjadi jaringan apa saja dalam tubuh. Dalam indung telur, sel-sel induk memproduksi sel-sel indung telur normal. Tetapi pengaruh gen tertentu, yang kini baru saja mulai diidentifikasi peneliti, mampu mengubah sel-sel induk menjadi kanker yang mematikan.

Metformin, obat oral, mengurangi tingkat bahaya yang disebut kolesterol jahat dan lemak darah yang dikenal sebagai trigliserida dalam penderita diabetes tipe 2. Obat tersebut juga terbukti mencegah penyakit jantung pada penderita diabetes, dan digunakan sesekali untuk mengobati kondisi yang dikenal sebagai penyakit ovarium polisistik, yang menyebabkan kista kecil dalam indung telur dan kadar abnormal hormon reproduksi.

Dalam penelitian Klinik Mayo itu, peneliti membandingkan kelangsungan hidup 61 pasien kanker indung telur yang meminum metformin dengan 178 perempuan pengidap kanker yang tidak minum obat itu.

Setelah memperhitungkan faktor-faktor, seperti berat badan pasien, tingkat keparahan kanker dan rejimen kemoterapi yang mereka terima, peneliti mendapati, perempuan yang minum metformin hampir empat kali lebih mungkin bertahan hidup setidaknya lima tahun lebih dibandingkan perempuan yang tidak minum obat tersebut.

Hanya tersedia sangat sedikit pilihan pengobatan untuk kanker indung telur, yang cenderung kebal terhadap kemoterapi. Jadi Kumar membayangkan - setelah dilakukan uji klinis yang lebih besar - pada akhirnya memberi perempuan penderita kanker obat metformin guna meningkatkan prognosis mereka.

"Jika uji coba itu mengukuhkan hasil penelitian kami, maka kami akan mengatakan 'ya,' inilah waktunya mengubah praktik kami dan mulai merekomendasikan metformin untuk orang-orang yang tidak menderita diabetes," ujar Kumar.

Hasil penelitian tentang keampuhan obat diabetes metformin dalam mengobati kanker indung telur ini diterbitkan dalam jurnal Cancer.
XS
SM
MD
LG