Jenazah tersangka pemboman Marathon Boston Tamerlan Tsarnaev telah dimakamkan di sebuah pemakaman Muslim jauh dari garis finish pertandingan di mana ia dan adiknya diduga meledakkan dua bom bulan lalu yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 250 lainnya.
Media Boston melaporkan Jumat bahwa jenazah Tsarnaev, 26 tahun, telah dimakamkan di sebuah pemakaman di kota kecil Doswell, Virginia, sekitar 850 kilometer di selatan Boston.
Paman Tsarnaev, Ruslan Tsarni, mengambil jenazah keponakannya dari rumah duka di Worcester, Massachusetts di luar Boston Kamis pagi dan menguburnya pada hari yang sama.
Penguburan di negara bagian Virginia itu mengakhiri pencarian berhari-hari bagi kuburan Tsarnaev, yang tewas dalam baku tembak tanggal 19 April dengan polisi. Itu empat hari setelah pemboman mengguncang kompetisi tahunan itu. Adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, ditangkap sehari kemudian dan kini menghadapi tuduhan berkonspirasi untuk menggunakan senjata pemusnah massal.
Karena banyaknya orang yang marah karena kedua pemboman itu, para pejabat di Boston dan Cambridge, di mana Tamerlan Tsarnaev tinggal, mengatakan mereka tidak ingin dia dimakamkan di sana.
Selama berhari-hari, seorang direktur rumah duka di Worcester mengatakan ia tidak dapat menemukan orang yang bersedia menyediakan sebuah tempat penguburan. Akhirnya, seorang perempuan di negara bagian Virginia membantu merencanakan penguburan itu di sebuah pemakaman Muslim.
Media Boston melaporkan Jumat bahwa jenazah Tsarnaev, 26 tahun, telah dimakamkan di sebuah pemakaman di kota kecil Doswell, Virginia, sekitar 850 kilometer di selatan Boston.
Paman Tsarnaev, Ruslan Tsarni, mengambil jenazah keponakannya dari rumah duka di Worcester, Massachusetts di luar Boston Kamis pagi dan menguburnya pada hari yang sama.
Penguburan di negara bagian Virginia itu mengakhiri pencarian berhari-hari bagi kuburan Tsarnaev, yang tewas dalam baku tembak tanggal 19 April dengan polisi. Itu empat hari setelah pemboman mengguncang kompetisi tahunan itu. Adiknya, Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, ditangkap sehari kemudian dan kini menghadapi tuduhan berkonspirasi untuk menggunakan senjata pemusnah massal.
Karena banyaknya orang yang marah karena kedua pemboman itu, para pejabat di Boston dan Cambridge, di mana Tamerlan Tsarnaev tinggal, mengatakan mereka tidak ingin dia dimakamkan di sana.
Selama berhari-hari, seorang direktur rumah duka di Worcester mengatakan ia tidak dapat menemukan orang yang bersedia menyediakan sebuah tempat penguburan. Akhirnya, seorang perempuan di negara bagian Virginia membantu merencanakan penguburan itu di sebuah pemakaman Muslim.
