Tautan-tautan Akses

Tentara Aljazair Temukan 25 Mayat Lagi yang Diduga Sandera


Tentara Aljazair menemukan 25 mayat lagi di kompleks gas alam Ain Amenas di Aljazair timur (20/1), yang diperkirakan akan menambah jumlah sandera yang tewas.
Tentara Aljazair menemukan 25 mayat lagi di kompleks gas alam Ain Amenas di Aljazair timur (20/1), yang diperkirakan akan menambah jumlah sandera yang tewas.

Tentara Aljazair telah menemukan 25 mayat lagi di kompleks gas alam Ain Amenas di Aljazair timur, yang diperkirakan mayat-mayat para sandera.

Tentara Aljazair telah menemukan lebih banyak mayat sandera di kompleks penambangan gas alam yang diserbu kelompok militan Islam minggu ini.

Pejabat Aljazair mengatakan, telah ditemukan 25 mayat lagi di kompleks Ain Amenas di Aljazair timur, yang diperkirakan mayat-mayat para sandera. Ratusan pekerja Aljazair dan warga asing berada di kompleks itu ketika diserang oleh kelompok islam ekstrim hari Rabu. Pasukan keamanan Aljazair menyerbu kompleks itu hari Sabtu.

Kantor berita resmi Aljazair mengatakan, militan membunuh tujuh sandera dalam operasi penyelamatan itu, dan tentara Aljazair menewaskan 11 militan. Pemerintah Aljazair mengumumkan hari sabtu bahwa korban tewas dalam pengepungan kompleks penambangan gas alam itu mencakup 23 sandera dan 32 orang militan.

Perdana menteri Inggris David Cameron mengatakan hari Minggu (20/1), tiga orang warga Inggris dipastikan tewas, dan tiga orang lainnya juga kemungkinan tewas dibunuh.

Cameron mengatakan, teroris bertanggung jawab sepenuhnya atas semua kematian, karena melancarkan serangan keji dan pengecut. Presiden Perancis François Hollande mendukung cara pemerintah Aljazair menangani peristiwa itu dan menyebutnya sebagai “tanggapan yang paling tepat” atas aksi teroris tadi.

Menteri komunikasi Aljazair Mohammed Said hari Minggu mengatakan, para penyerang terdiri dari warga enam negara, dan mereka telah memasang ranjau-ranjau darat di sekeliling kompleks penambangan dan pasukan keamanan sedang berusaha menjinakkan ranjau-ranjau darat itu.

Pemerintah Aljazair mengatakan telah membebaskan 107 sandera asing dan 685 warga Aljazair dalam serangan pertama atas kompleks itu hari Kamis. Sandera-sandera asing itu berasal dari Amerika, Inggris, Perancis, Austria, Norwegia, Romania, Jepang, Filipina dan Malaysia. Pejabat Jepang mengatakan beberapa warganya masih belum ditemukan.

Recommended

XS
SM
MD
LG