Tautan-tautan Akses

Tanggapi Rekonsiliasi Palestina, Israel Tunda Pembicaraan Perdamaian


PM Benjamin Netanyahu (tengah) memimpin pertemuan kabinet Israel di Yerusalem (foto: dok).
PM Benjamin Netanyahu (tengah) memimpin pertemuan kabinet Israel di Yerusalem (foto: dok).

Israel memutuskan untuk menunda perundingan perdamaian sebagai tanggapan atas kesepakatan faksi Hamas dan Fatah untuk membentuk pemerintah persatuan di Palestina.

Media Israel melaporkan tim keamanan Kabinet Israel hari Kamis (24/4) telah memutuskan untuk menunda perundingan perdamaian dengan Palestina sebagai tanggapan atas rencana Hamas dan Fatah -- dua kelompok Palestina yang bersaingan -- untuk rujuk dan membentuk pemerintah persatuan.

Laporan itu juga mengatakan bahwa Israel akan menerapkan sanksi ekonomi terhadap otorita Palestina. Tim keamanan Kabinet Israel sebelumnya mengadakan pertemuan selama enam jam, Kamis, untuk memformulasikan tanggapan atas kesepakatan Hamas dan Fatah itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengecam kesepakatan yang diumumkan itu, Rabu, dengan mengatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang mewakili Fatah, memperumit pembicaraan perdamaian yang sedang berlangsung.

Ia mengatakan, Abbas tidak bisa mengusahakan perdamaian dengan Israel dan Hamas. Abbas harus memilih satu di antara mereka.

Netanyahu menyebut Hamas organisasi teror pembunuh yang menyerukan penghancuran Israel. Israel, Amerika dan Uni Eropa menganggap Hamas kelompok teror. Hamas dan Fatah mengalami konflik yang memecah keduanya pada 2007. Sejak itu rakyat Palestina terpecah di bawah dua penguasa yang berbeda.

Tidak jelas bagaimana kesepakatan ini akan berhasil diwujudkan mengingat usaha-usaha serupa di masa lalu berulang kali mengalami kegagalan.
Bukannya memajukan perdamaian dengan Israel, ia beralih untuk berdamai dengan Hamas, ia harus memilih. Apakah ia ingin berdamai dengan Hamas atau Israel. Ia harus memilih, tidak bisa dua-duanya.

Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan ia tidak terkejut dengan tanggapan Israel tersebut.
XS
SM
MD
LG