Tautan-tautan Akses

Sidang Dengar Pendapat Kasus Perkosaan India Berlangsung Tertutup


Polisi India melakukan penjagaan ketat di luar gedung pengadilan kasus perkosaan di mana 5 orang didakwa sebagai tersangka di New Delhi (7/1).
Polisi India melakukan penjagaan ketat di luar gedung pengadilan kasus perkosaan di mana 5 orang didakwa sebagai tersangka di New Delhi (7/1).

Sidang dengar pendapat terhadap lima dari enam tersangka kasus perkosaan brutal di ibukota India, New Delhi hari Senin (7/1) berlangsung tertutup.

Hakim yang memeriksa kasus itu – Namrita Aggarwal – mengumumkan hal itu hari Senin tidak lama setelah kelima tersangka tiba di pengadilan di New Delhi. Ia mengatakan sidang berikutnya akan diselenggarakan 10 Januari, tetapi tidak mengisyaratkan apakah kasus itu akan disidangkan di pengadilan kilat atau tidak.

Namrita Aggarwal juga mengosongkan ruang sidang yang padat setelah protes gaduh dari para pengacara yang keberatan karena para tersangka diberi penasehat hukum, dan juga banyaknya wartawan lokal dan asing yang berdesak-desakan untuk mendengar proses pemeriksaan.

Enam tersangka – termasuk seorang remaja – dituduh menyerang seorang perempuan berusia 23 tahun dan rekan laki-lakinya, setelah mengajak mereka berdua menaiki bis di New Delhi pada 16 Desember lalu. Mereka berdua dipukuli dengan besi. Sang perempuan diperkosa beramai-ramai dan kemudian kedua korban dicampakkan keluar bis.

Perempuan yang tidak diungkapkan namanya itu meninggal dunia 29 Desember lalu di sebuah rumah sakit di Singapura dimana ia dirawat.

Pihak berwenang India telah menuduh keenam laki-laki dengan melakukan pembunuhan, perkosaan, penculikan dan tuduhan-tuduhan lain. Para pejabat mengatakan mereka akan menuntut hukuman mati jika keenamnya terbukti bersalah.

Guna meringankan tuntutan hukuman, dua diantara tersangka mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka bersedia menjadi saksi dalam persidangan.

Tersangka keenam yang berusia di bawah 18 tahun akan diadili secara terpiah di pengadilan anak-anak.

Menteri Kehakiman India pekan lalu membentuk pengadilan kilat di New Delhi untuk mengadili laki-laki yang dituduh melakukan perkosaan brutal itu. Ini merupakan satu dari lima pengadilan sejenis yang dibentuk di New Delhi, yang oleh sebagian orang dikenal sebagai “ibukota pemerkosaan” India.

Menteri Kehakiman Altamas Kabir hari Senin telah meminta pengadilan di seluruh negara bagian India untuk membentuk pengadilan kilat guna mengadili kasus penyerangan seksual dan kasus-kasus kejahatan lain terhadap perempuan. Ini merupakan upaya untuk memintas sistem pengadilan India yang sangat padat, dimana keputusan atas suatu kasus bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Recommended

XS
SM
MD
LG