Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak Dewan Keamanan agar mendukung usul utusan khusus Staffan de Mistura mengenai pembicaraan baru untuk mengakhiri perang di Suriah.
Ban mengatakan kepada dewan, Rabu (29/7). bahwa ia sangat kecewa karena resolusi sebelumnya untuk menghentikan kekerasan dan meredakan penderitaan kemanusiaan telah diremehkan.
“Setelah lebih empat tahun pembantaian, konflik Suriah adalah lambang memalukan perpecahan dan kegagalan masyarakat internasional,” katanya.
“Kejahatan kekejaman sekarang sudah terjadi hampir setiap jam, akibat kurangnya pertanggungjawaban atas pelanggaran besar hak asasi manusia yang dilakukan dalam empat tahun ini dan selama puluhan tahun penindasan.”
Ban mengatakan usul de Mistura bertujuan untuk melancarkan proses politik yang akan memberi warga Suriah kesempatan untuk merundingkan persetujuan kerangka kerja mengenai pelaksanaan Pernyataan Jenewa.
Pernyataan tahun 2012 itu dengan suara bulat didukung oleh Dewan Keamanan. Ini mencakup rencana membentuk pemerintahan transisi di Suriah, tanpa Presiden Bashar al-Assad. Amerika Serikat telah mengatakan Assad tidak dapat turut dalam masa depan Suriah.
Ban mengatakan pernyataan itu adalah “satu-satunya dasar yang disepakati internasional untuk penyelesaian politik bagi sengketa Suriah.”
De Mistura baru saja menggunakan waktu lebih dua bulan berbicara kepada para tokoh Suriah dan lain-lain mengenai cara untuk melangkah maju.
Ia mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa ini bukan waktunya untuk mengadakan lagi konferensi perdamaian mengenai Suriah. Tetapi, ia mengatakan ia berharap untuk mempertemukan berbagai kelompok Suriah untuk membicarakan Pernyataan Jenewa.
