Tautan-tautan Akses

Presiden SBY Akan Hadiri CEO Summit di Hawaii


Presiden SBY dan 32 pemimpin perusahaan terkemuka Indonesia akan menghadiri CEO Summit di Honolulu (foto:dok).
Presiden SBY dan 32 pemimpin perusahaan terkemuka Indonesia akan menghadiri CEO Summit di Honolulu (foto:dok).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan 32 CEO perusahaan ternama Indonesia akan ikut dalam konferensi para petinggi perusahaan se-Asia Pasifik (CEO Summit) di Honolulu, Hawaii akhir pekan ini, yang digelar paralel dengan KTT APEC 2011.

Bersamaan dengan pertemuan APEC di Honolulu, para petinggi perusahaan se-Asia Pasifik akan menggelar konferensi tahunan, yang disebut CEO Summit, dari tanggal 10 hingga 12 November, dengan mengangkat tema The Future, Redefined.

Acara ini akan dihadiri oleh sekitar 1.500 petinggi perusahaan dan lebih dari 100 pembicara dari sektor swasta dan kepala negara dan pemerintahan di Asia Pasifik.

Di antara CEO yang akan berpartisipasi adalah Richard C. Adkerson, CEO Freeport McMoRan, James McNerney, Jr., CEO Boeing Company, dan Eric Schmidt, Executive Chairman Google.

Adapun, berdasarkan data yang dihimpun VOA, 32 CEO dari Indonesia akan ikut serta, termasuk Anindya Novyan Bakrie, Chairman Bakrie Group, James Riady, CEO Lippo Group, Christopher Nelson, Direktur PT HM Sampoerna Tbk, dan Zulkifli Zaini, CEO Bank Mandiri.

Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi pembicara pada sesi tanggal 12 November. Selain Yudhoyono, mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat Managing Director Bank Dunia, Sri Mulyani, pada hari yang sama juga akan menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan tersebut, namun pada sesi yang berbeda dengan Yudhoyono.

Berdasarkan keterangan dari Sekretariat APEC, Sri Mulyani akan dipasangkan dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan Deb Henretta, Presiden Procter & Gamble Asia, untuk membahas visi tenaga kerja abad ke-21.

Robert O. Modarelli, Chief Operating Officer APEC 2011, kepada VOA mengatakan tujuan CEO Summit akhir pekan ini adalah untuk mengkaji ulang visi sektor bisnis ke-21 anggota APEC di masa depan. “Dunia sekarang ini berbeda dari beberapa tahun lalu. Dengan ketidakstabilan keuangan, berbagai tantangan seperti demografi di Asia dan negara-negara Barat, bencana alam yang bisa merusak jaringan pasokan, kita harus beradaptasi. Mari kita ciptakan visi yang berbeda, lihat apa saja yang bisa dilakukan pemerintah bersama dengan bisnis untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan, daripada secara pasif menunggu masa depan untuk terjadi pada kita”, demikian ungkap Modarelli.

Sementara itu, menurut keterangan pers Kementerian Perdagangan RI, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan menjadi pembicara pada sesi malam dalam konferensi dua hari tersebut. Gita akan menyampaikan perspektifnya terhadap tantangan yang dihadapi kawasan Asia Pasifik di sektor energi, dan bagaimana peranan APEC dalam mencari solusi yang efektif untuk menghadapi tantangan tersebut.

XS
SM
MD
LG