Tautan-tautan Akses

Ribuan Warga AS Tandatangani Petisi untuk Deportasi Piers Morgan


Pembawa acara stasiun televisi CNN Piers Morgan, yang menyerang tamunya, aktivis pro-senjata, dengan perkataan seperti "idiot" dan "bodoh." (AP/Jae C. Hong)
Pembawa acara stasiun televisi CNN Piers Morgan, yang menyerang tamunya, aktivis pro-senjata, dengan perkataan seperti "idiot" dan "bodoh." (AP/Jae C. Hong)

Ribuan warga AS menandatangani petisi untuk mendeportasi pembawa acara CNN Piers Morgan karena serangannya pada aktivis pro-senjata api.

Lebih dari 69.000 orang telah menandatangani sebuah petisi yang mereka pasang di situs Gedung Putih, menuntut pembawa acara CNN asal Inggris, Piers Morgan, untuk dideportasi karena komentar-komentarnya yang pedas di televisi mengenai pembatasan senjata api.

Minggu lalu, Morgan menyerang tamu-tamu yang pro-senjata dalam acaranya, menyusul penembakan massal pada 14 Desember di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, saat pria bersenjata menembak mati 20 anak-anak dan enam orang dewasa.

"Kami menuntut Morgan untuk dideportasi segera karena upayanya untuk meremehkan undang-undang hak asasi dan karena telah mengeksploitasi posisinya sebagai pembawa acara jaringan televisi untuk menyerang hak-hak warga negara Amerika,” ujar petisi tersebut.

Petisi yang dimulai pada 21 Desember oleh pria dengan identitas Kurt N. dari Austin, Texas, tersebut, menuduh Morgan menyerang amandemen kedua Konstitusi AS, yang menjamin hak untuk memiliki senjata api.

Warga AS dapat mengunggah petisi pada situs Gedung Putih, whitehouse.gov/petitions, jika mereka dapat mengumpulkan paling tidak 25.000 tanda tangan dalam 30 hari. Gedung Putih kemudian wajib memberikan tanggapan.

Morgan, 47, bekas editor surat kabar di Inggris, melawan para kritiknya di Twitter. Ia mengulangi seruannya agar Amerika Serikat melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi dan melakukan pengecekan latar belakang untuk setiap pembelian senjata api.

Lima hari setelah pembantaian di Connecticut, Morgan menyebut seorang tamu, Larry Pratt, direktur eksekutif Gun Owners for America (Pemilik Senjata untuk Amerika), “idiot”, “berbahaya” dan “pria yang sangat bodoh” ketika Pratt berargumen bahwa lebih banyak senjata diperlukan untuk melawan kejahatan di Amerika Serikat.

“Saya tidak peduli dengan petisi untuk mendeportasi saya. Saya peduli pada petugas pemadam kebakaran New York yang malang yang dibunuh/dilukai karena serangan senjata api. #GunControlNow," kicau Morgan di Twitter, Senin (24/12), mengacu pada penembakan di New York yang membunuh tiga orang, termasuk si penembak.

Christa Robinson, juru bicara CNN, mengatakan jaringan televisi tersebut tidak memiliki komentar mengenai petisi tersebut.

Publisis Howard Bragman, wakil direktur Reputation.com, mengatakan kontroversi tersebut akan menghasilkan lebih banyak perhatian pada Morgan jika hal itu mendorong peringkat acaranya dan tidak akan membahayakan reputasinya.

“Semua itu terjadi karena ia orang Inggris. Ia melihat perbedaan-perbedaan antara Amerika dan Inggris. Dia bersemangat dan otentik dalam menanggapi isu tersebut, dan barangkali akan membantunya menarik lebih banyak orang untuk melihat acaranya,” ujar Bragman pada kantor berita Reuters. (Reuters/Eric Kelsey dan Piya Sinha-Roy)
XS
SM
MD
LG