Tautan-tautan Akses

Majelis Rendah Brazil Anggap Pemakzulan Presiden Tidak Sah


Presiden Brazil Dilma Rousseff di depan poster bertuliskan "Dilma Bertahanlah" dalam sebuah upacara peluncuran program pendidikan di Istana Kepresidenan Planalto di Brasilia (9/5). (AP/Eraldo Peres)
Presiden Brazil Dilma Rousseff di depan poster bertuliskan "Dilma Bertahanlah" dalam sebuah upacara peluncuran program pendidikan di Istana Kepresidenan Planalto di Brasilia (9/5). (AP/Eraldo Peres)

Ketua majelis rendah mengatakan keseluruhan pertanyaan tentang pemakzulan itu harus diulang lagi dan majelis rendah mengulang pemungutan suara.

Prosedur pemakzulan terhadap Presiden Brazil Dilma Rousseff mengalami kendala hari Senin (9/5) ketika ketua interim majelis rendah mengatakan pemungutan suara bulan lalu dan keputusan untuk menyerahkan masalah ini kepada Senat adalah tidak sah.

Tetapi pemimpin Senat mengatakan, pemungutan suara di Senat akan berlangsung Rabu sebagaimana dijadwalkan.

Pejabat Ketua Majelis Rendah Waldir Maranhao mengatakan, pemungutan suara pada 17 April banyak kecurangannya dan tidak memberi Dilma Rousseff kesempatan untuk membela diri.

Menurutnya, keseluruhan pertanyaan tentang pemakzulan itu harus diulang lagi dan majelis rendah mengulang pemungutan suara.

Tetapi pemimpin Senat, Renan Calheiros segera mengatakan, dia tidak akan memperhatikan pernyataan Maranhao itu. Dia menuduh ketua interim itu bermain-main dengan demokrasi dan seluruh Senat, dan seorang wakil rakyat tunggal tidak bisa memutuskan apa yang harus dilakukan.

Apa yang akan terjadi selanjutnya belum jelas. Mahkamah Agung Brazil bisa turun tangan dan memutuskan pertikaian di Kongres ini.

Seandainya Senat memutuskan Rousseff harus diadili, kepresidenannya akan dihentikan dan Wapres Michel Temer, seorang bekas sekutu dan kini musuh, akan mengambil alih. [jm]

XS
SM
MD
LG