Tautan-tautan Akses

Presiden Jerman: Pembantaian Orang Armenia Merupakan Genosida


Presiden Jerman Joachim Gauck berpidato dalam peringatan pembantaian orang Armenia oleh Kesultanan Turki Utsmaniyah di Gereja Katedral Berlin (23/4).
Presiden Jerman Joachim Gauck berpidato dalam peringatan pembantaian orang Armenia oleh Kesultanan Turki Utsmaniyah di Gereja Katedral Berlin (23/4).

Gauck mengatakan bahwa sebagai sekutu masa perang Kesultanan Utsmaniyah, tentara Jerman turut dalam perencanaan dan pelaksanaan deportasi bangsa Armenia.

Presiden Jerman Joachim Gauck untuk pertama kalinya hari Kamis (23/4) menyebut pembantaian 1,5 juta warga Armenia genosida dan mengatakan Jerman menanggung sebagian tanggung jawab.

Gauck mengatakan dalam kebaktian di Katedral Berlin bahwa sebagai sekutu masa perang Kesultanan Utsmaniyah, tentara Jerman turut dalam perencanaan dan pelaksanaan deportasi bangsa Armenia.

“Perempuan, laki-laki, anak-anak, dan manula tanpa pandang bulu diusir berjalan kaki menuju kematian, tanpa perlindungan atau pangan ke stepa dan gurun pasir, dibakar hidup-hidup, dikejar, dipukuli dan ditembak mati,” ujarnya.

“Tindak kejahatan yang direncanakan dan diperhitungkan ini dilakukan terhadap bangsa Armenia karena satu alasan, karena mereka orang Armenia.”

Gereja Armenia memberi status santa kepada para korban dalam kebaktian hari Kamis di Echmiadzin, satu kota yang memberi perlindungan bagi orang-orang yang lolos dari pembunuhan.

Ratusan ribu orang berada di ibukota Armenia, Yerevan, Jumat untuk memperingati apa yang dikatakan para sejarawan adalah permulaan pembantaian 100 tahun yang lalu.

Turki membantah pembunuhan orang Armenia oleh Turki Utsmaniyah adalah genosida. Turki mengatakan orang Armenia itu meninggal dalam pertempuran pada waktu perang saudara dimana mereka dibantu oleh orang Rusia. Turki mengatakan jumlah yang tewas jauh di bawah 1,5 juta orang.

Turki dengan resmi memprotes negara manapun yang menyebut pembunuhan itu genosida. Turki memanggil pulang utusannya untuk Vatikan sebelumnya bulan ini setelah Paus Fransiskus menyebut pembantaian Armenia genosida pertama abad ke-20.

XS
SM
MD
LG