Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengukuhkan pemenggalan seorang warga negara Kanada yang disandera di Filipina selatan tahun lalu oleh militan terkait al-Qaida, yang menuntut tebusan US$21 juta.
Trudeau, hari Senin (25/5), menyuarakan kemarahan atas pembunuhan pensiunan John Ridsdel, menyebutnya kematian yang tidak perlu dan sebuah pembunuhan berdarah dingin.
Ridsdel adalah salah satu dari dua warga Kanada yang ditangkap bersama seorang manajer asal Norwegia September di sebuah marina di Mindanao. Beberapa minggu kemudian pria bersenjata dari kelompok Abu Sayyaf merilis video sandera mereka, dan menuntut imbalan $21 juta untuk pembebasan masing-masing sandera.
Para tahanan itu tampak di kamera dan memohon agar nyawa mereka diselamatkan. Video terakhir memperlihatkan Ridsel yang mengatakan dia akan dibunuh pada 25 April seandainya uang tebusan itu tidak dibayarkan.
Komentar Trudeau muncul beberapa jam setelah polisi di pulau Jolo, sebuah basis Abu Sayaf, mengatakan, dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor membuang kepala manusia yang dibungkus plastik di sebuah fasilitas pemerintah.
Tidak ada berita tentang nasib sandera yang masih tersisa. [jm]
