Tautan-tautan Akses

Perancis Fokus pada Profil Psikologis dalam Investigasi Kecelakaan Germanwings


Tim SAR Perancis memeriksa sisa-sisa pesawat Airbus A320 di lokasi kecelakaan dekat pegunungan Alpen Seyne, Perancis, 29 Maret 2015.
Tim SAR Perancis memeriksa sisa-sisa pesawat Airbus A320 di lokasi kecelakaan dekat pegunungan Alpen Seyne, Perancis, 29 Maret 2015.

Otoritas kecelakaan udara Perancis, BEA mengatakan akan meneliti "kelemahan sistematis" yang mungkin berujung pada kecelakaan Germanwings, seperti profil psikologis dan penguncian pintu kokpit.

Pada hari Selasa (31/3), para pengacara yang mewakili beberapa keluarga yang tewas dalam kecelakaan tersebut meminta dilakukan peninjauan peraturan penilaian kondisi kejiwaan pilot.

Para jaksa penuntut Perancis yakin bahwa Andreas Lubitz yang berusia 27 tahun terkunci di kokpit dan sengaja menabrakkan pesawat ke gunung dan menewaskan 150 di dalamnya.

Kejaksaan Jerman menemukan bukti bahwa Lubitz menderita kecenderungan bunuh diri sebelum mendapatkan ijin pilot dan ia akhir-akhir ini diharuskan cuti karena sakit, walaupun ia tidak menyampaikan informasi itu kepada atasannya.

“Investigasi keamanan akan berpusat pada sistem logic penguncian pintu kokpit dan akses kokpit dan prosedur untuk meninggalkan kokpit, begitu juga kriteria dan prosedur yang diterapkan untuk mendeteksi profil psikologis tertentu," ujar BEA dalam sebuah pernyataan pendek pada hari Selasa (31/3).

BEA Perancis melakukan investigasi kecelakaan penerbangan sipil dan hanya fokus pada identifikasi langkah-langkah keamanan yang bisa mencegah kecelakaan serupa di masa datang. Investigasi ini bukan untuk menyalahkan pihak manapun.

Pernyataan tersebut mengindikasi dua area di mana BEA kemungkinan besar membuat rekomendasi keamanan yang bisa berdampak bagi seluruh industri penerbangan.

BEA mengatakan akan melakukan analisa detil rekaman suara kokpit, dan juga data penerbangan lainnya yang tersedia. Kotak hitam kedua yang merupakan perekam data penerbangan belum ditemukan.

Kantor pengacara yang berbasis di London Irwin Mitchell mengatakan telah dimintai bantuan oleh para keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan tersebut.

“Kecelakaan seperti ini mempertanyakan apakah perusahaan penerbangan atau airlines harus menerapkan tes tambahan oleh seorang psikiater spesial, dan apakah tes ini harus diterapkan oleh otoritas penerbangan di seluruh dunia," kata Jim Morris, mitra di tim penerbangan Irwin Mitchell, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (31/3).

“Konsekuensi bencana skala besar seperti ini adalah apa yang terjadi ketika seorang pilot tidak sehat mental tampak jelas minggu ini," kata Morris, seorang mantan pilot Royal Air Force Inggris.

Lufthansa, perusahaan induk Germanwings, mengatakan Lubitz telah lolos tes kepantasan dan pemeriksaan medis tahunan.

Penjamin asuransi Lufthansa telah menyisihkan uang sejumlah 300 juta dolar untuk mengatasi klaim akibat kecelakaan tersebut, kata perusahaan penerbangan itu hari Selasa (31/3), menkonfirmasi laporan dari Reuters.

Perusahaan penerbangan Eropa langsung mengubah peraturan kokpit yang mengharuskan dua orang ada di kokpit sepanjang penerbangan.

XS
SM
MD
LG