Tautan-tautan Akses

Pengamat: Rakyat Menyukai Kepribadian Jokowi


Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, dinilai berpeluang besar memenangkan pilpres 2014 (foto: dok).
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, dinilai berpeluang besar memenangkan pilpres 2014 (foto: dok).

Munculnya Gubernur Jakarta Joko Widodo, mantan pedagang eceran mebel atau perabot rumah dari sebuah kota di Jawa, telah menjadi fenomena politik di Indonesia.

Jokowi adalah sosok yang relatif merupakan "orang luar" dalam sistem yang didominasi oleh golongan elit politik. Menurut perkiraan banyak orang, Jokowi sangat mungkin akan menjadi Presiden Indonesia berikutnya.

Bahkan sebelum dipastikan bahwa dia mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, Joko Widodo yang dikenal secara luas dengan nama panggilannya Jokowi, telah mendominasi jajak pendapat selama beberapa bulan.

Jokowi, Gubernur Jakarta, sekarang sangat populer sehingga ketika diumumkan beberapa hari lalu, bahwa dia akan mencalonkan diri dalam pemilu presiden bulan Juli, nilai mata uang Rupiah mencapai tingkat tertinggi dalam 19 pekan.

Dalam masyarakat yang sangat terbagi-bagi berdasar kekayaan yang mencolok, dan dikacau oleh masalah korupsi di mana para tokoh politik jarang terpadu dengan khalayak ramai di luar masa pemilu, pendekatan Jokowi sangat khas.

Tokoh politik berusia 52 tahun itu terkenal karena sifatnya yang sederhana dan bersahaja, dan menjadi terkenal karena “blusukan”, kebiasaannya turun ke lapangan melakukan pemeriksaan secara mendadak tanpa diumumkan yang membuat para pejabat pemerintah harus berhati-hati.

Endy Bayuni, seorang redaktur surat kabar Jakarta Post mengatakan, pendekatan Gubernur Joko Widodo merebut hati para pemilih di Indonesia.

“Saya rasa, yang terpenting adalah kepribadiannya. Dia muncul sebagai seorang yang sederhana, rendah hati, dan jujur, sifat yang tampaknya tidak dimiliki oleh sebagian besar tokoh politik, dan saya rasa, rakyat menyukai hal itu”.

Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia sebentar lagi akan menyelenggarakan pemilu. Rakyat akan pergi ke TPS-TPS lebih dari sekali tahun ini, pertama dalam pemilihan anggota DPR, bulan April ini, kemudian bulan Juli pemilu Presiden.

Untuk mencalonkan seorang kandidat calon presiden, sebuah partai, atau koalisi partai, harus memenangkan paling sedikit 25 persen suara secara nasional dalam pemungutan suara bulan April.

Ketika mengumumkan pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden Jumat siang lalu, Megawati Sukarnoputri, Ketua Partai Demokrat Perjuangan, memilih waktu yang bagus sekali. Setelah berbulan-bulan terjadi spekulasi hebat, partai itu sekarang diperkirakan memperoleh paling sedikit 30 persen suara parlemen.

Douglas Ramage, seorang analis senior Asia Group Bower memberikan komentar mengenai rekam jejak Jokowi yang bersih dan berbobot.

“Dia dianggap sebagai sebagai orang yang jujur dan tulus, yang menurut para pemilih merupakan mutu nomor satu yang mereka cari dalam diri seorang kandidat. Saya rasa, para pemilih berpendirian tetap selama sepuluh tahun ini dan dalam hampir semua survei mengenai apa yang dicari para pemilih pada seorang kandidat, mereka menghendaki keterbukaan, pemerintahan yang baik, dan anti korupsi. Ini merupakan yang utama dan teratas dalam daftar,” kata Ramage.

Pesaing terbesar adalah Prabowo Subianto, mantan Jenderal militer yang dituduh melakukan pelanggaran HAM di Timor Timur, dan telah dilarang berkunjung ke Amerika Serikat.

Recommended

XS
SM
MD
LG