Tautan-tautan Akses

Pemberontak Ukraina Akui Miliki Rudal Penembak Pesawat


Komandan pemberontak Alexander Khodakovsky dari batalyon Vostok dalam wawancara di Donetsk (8/7). (Reuters/Maxim Zmeyev)
Komandan pemberontak Alexander Khodakovsky dari batalyon Vostok dalam wawancara di Donetsk (8/7). (Reuters/Maxim Zmeyev)

Meski mengakuinya, pemimpin separatis menuduh pemerintah di Kyiv melakukan provokasi yang mungkin menyebabkan serangan rudal yang menghancurkan MH17.

Seorang pemimpin pemberontak yang di Ukraina mengukuhkan bahwa para separatis pro-Rusia memiliki rudal anti-pesawat dari jenis yang menurut AS digunakan untuk menembak jatuh Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH17 dan mungkin berasal dari Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Alexander Khodakovsky, komandan dari Batalyon Vostok, mengakui untuk pertama kalinya sejak sebuah pesawat ditembak jatuh di Ukraina timur Kamis lalu, bahwa kelompok pemberontak memang memiliki sistem rudal BUK dan mengatakan rudal itu dapat saja dikirimkan kembali untuk menghapus bukti keberadaannya.

Sebelum pesawat Malaysia ditembak jatuh, para pemberontak menyombongkan telah mendapat rudal-rudal BUK itu, yang dapat menembak jatuh pesawat pada ketinggian penerbangan.

Namun sejak bencana itu, kelompok utama separatis, yang memproklamirkan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk, telah berulangkali menyangkal memiliki senjata-senjata tersebut.

Sejak pesawat jatuh dengan jumlah korban 298 orang, isu yang paling diperdebatkan adalah siapa yang menembakkan rudal yang menembak jatuh pesawat di wilayah tempat pasukan pemerintah melawan para pemberontak pro-Rusia.

Khodakovsky menuduh otoritas di Kyiv telah melakukan provokasi yang mungkin membuat serangan rudal yang menghancurkan pesawat Malaysia Airlines itu, dengan mengatakan Kyiv secara sengaja meluncurkan serangna udara di wilayah tersebut, karena mengetahui rudal-rudal itu ada.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS Eileen Lainez mengatakan, pernyataan Khodakovsky mengukuhkan apa yang telah lama dikatakan para pejabat AS, bahwa "para separatis yang didukung Rusia telah menerima senjata, pelatihan dan bantuan dari Rusia."

Namun ia menepis upaya pemimpin pemberontak untuk menuduh pemerintah Kyiv atas penembak jatuhan pesawat tersebut, dengan menyebutnya "upaya lain untuk memperkeruh suasana dan memindahkan fokus dari fakta." (Reuters)

XS
SM
MD
LG