Tautan-tautan Akses

Pemimpin Oposisi India Pertanyakan Kesiagaan Pemerintah


Warga berkerumun di sekitar lokasi ledakan bom di Hyderabad, India, Kamis (21/2). Dilaporkan sekitar 16 tewas dan 100 orang lainnya terluka dalam insiden itu.
Warga berkerumun di sekitar lokasi ledakan bom di Hyderabad, India, Kamis (21/2). Dilaporkan sekitar 16 tewas dan 100 orang lainnya terluka dalam insiden itu.

Pemimpin partai oposisi India mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mencegah peristiwa ledakan ganda yang menewaskan 16 orang dan mencederai 100 orang lainnya di Hyderabad.

Menteri Dalam Negeri Sushil Kumar Shinde mengatakan pada hari Jumat penyelidikan awal menunjukkan bahwa dua ledakan yang menghancurkan Hyderabad itu disebabkan bom rakitan yang ditaruh di sepeda.

Ledakan pertama terjadi di dekat tempat perhentian bis dan yang kedua terjadi tiga menit kemudian di dekat bioskop Kamis malam di kawasan niaga Dilsukhnagar yang sibuk.

Setidaknya tiga dari korban adalah siswa yang sedang menuju kuliah di puluhan lembaga pelatihan yang terletak di kawasan itu. Banyak dari yang tewas dan terluka adalah pekerja harian. Di situ juga banyak terdapat toko, bioskop, restoran dan pasar sayur dan buah.

Setelah mengunjungi kota itu Jumat pagi, Menteri Shinde mengatakan kepada Parlemen bahwa "situasi di sana terkendali."

“Pemerintah bertekad untuk memerangi serangan-serangan teror pengecut itu dan akan melakukan semua upaya yang mungkin untuk menangkap para pelaku dan dalang di balik ledakan-ledakan itu dan memastikan mereka dihukum sesuai undang-undang yang berlaku,” kata menteri Shinde.

Petugas federal dan negara bagian menyisir kawasan peristiwa untuk mencari bukti. Kota itu adalah pusat teknologi informasi yang berkembang, lokasi perusahaan seperti Google dan Microsoft dan juga memiliki komunitas Muslim yang cukup besar.

Hari Jumat partai-partai oposisi menyerang pemerintah di parlemen karena mengabaikan peringatan atas kemungkinan adanya teror serangan.

Menteri Dalam Negeri Shinde mengatakan Pemerintah menerima peringatan semacam itu namun tidak memiliki informasi spesifik mengenai sasaran yang dituju.

“Peringatan kepada publik agar waspada telah disebarkan dua atau tiga hari terakhir, peringatan supaya waspada diumumkan ke seluruh negeri. Jika sebelumnya memang ada petunjuk akan terjadi ancaman teror, itu akan termasuk dalam penyelidikan yang dilakukan,” lanjut Menteri Shinde.

Pemimpin partai oposisi Bharatiya Janata, Sushma Swaraj, mengatakan partai-partai politik bersatu dalam melawan teror.
Tapi dia mempertanyakan mengapa pemerintah gagal menanggapi masukan intelijen mengenai peringatan tentang kemungkinan adanya serangan.

Recommended

XS
SM
MD
LG