Tautan-tautan Akses

Pelaku Penembakan di Oregon Miliki 13 Senjata Api


Warga setempat menyalakan lilin untuk berdoa bagi para korban tewas insiden penembakan di kampus Umpqua Community College di kota Roseburg, Oregon hari Kamis (1/10).
Warga setempat menyalakan lilin untuk berdoa bagi para korban tewas insiden penembakan di kampus Umpqua Community College di kota Roseburg, Oregon hari Kamis (1/10).

Penyidik AS menemukan 13 senjata api yang dimiliki oleh tersangka pelaku penembakan di sebuah kampus di Roseburg, Oregon Kamis (1/10).

Penyidik federal Amerika telah menemukan 13 senjata yang dimiliki oleh orang yang melakukan amukan penembakan di sebuah perguruan tinggi daerah pedesaan bagian selatan Oregon, termasuk 6 senjata api yang ditemukan di kampus tersebut dan tujuh di apartemen pria bersenjata itu.

“Semua senjata tersebut dibeli secara legal dan berasal dari satu pedagang senjata api,” kata Celinez Nunez dari kepolisian senjata api dan bahan peledak hari Jumat. Dia mengatakan dalam jumpa pers bahwa sebagian dari senjata itu dibeli oleh si penembak sementara lainnya tidak.

Senjata yang ditemukan di perguruan tinggi di Roseburg, Oregon, itu terdiri dari 5 pistol dan sepucuk senapan.

Kepala kepolisian Kabupaten Douglas, John Hanlin mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers yang sama hari Jumat bahwa tim penyedik berkomunikasi dengan masing-masing keluarga para korban untuk memberi mereka perhatian langsung.

Polisi sedang berusaha menentukan mengapa si penembak, bernama Chris Harper Mercer yang berusia 26 tahun, melakukan penembakan di kampus hari Kamis, menewaskan 9 orang dan melukai 7 lainnya sebelum tewas dalam tembak-menembak dengan polisi.

Para pejabat rumah sakit mengatakan dua dari yang luka dalam keadaan stabil dan satu dipindahkan ke perawatan intensif.

Hanlin mengatakan kepada CNN bahwa para penyidik malam harinya berusaha menghubungi para tetangga dan teman si penembak, dan bahwa mereka masih sedang mengolah bukti-bukti dari tempat kejahatan.

Polisi juga berencana menyelidiki tulisan blog si penembak untuk menentukan motif-nya.

Para saksi penembakan itu mengatakan sasaran si penembak adalah orang-orang Kristen. Paling sedikit dua orang saksi mengatakan si penembak menanyakan apakah mereka Kristen sebelum menembak mereka.

Dalam langkah yang tidak biasa, Hanlin mengatakan ia sendiri tidak mau memberi publisitas yang tidak layak kepada si penembak dengan menggunakan namanya. [gp]

XS
SM
MD
LG