Tautan-tautan Akses

Pakar: Obama Hadapi Risiko Jika Kongres Tolak Serangan ke Suriah


Presiden AS Barack Obama saat mengadakan pertemuan dengan pimpinan Kongres AS mengenai rencana serangan militer atas Suriah (3/9).
Presiden AS Barack Obama saat mengadakan pertemuan dengan pimpinan Kongres AS mengenai rencana serangan militer atas Suriah (3/9).

Banyak pakar setuju, sikap Presiden Barack Obama meminta persetujuan Kongres AS untuk melancarkan aksi militer Amerika terhadap Suriah adalah taruhan yang diperhitungkan.

Wartawan VOA Kent Klein dari Gedung Putih melaporkan, risikonya adalah bila Kongres menyatakan "tidak", maka tidak hanya akan merusak sikap politik Presiden tetapi juga citra Amerika di mata internasional.

Setelah menuduh Suriah menyerang warganya dengan senjata kimia bulan lalu, Presiden Obama meminta Kongres menyetujui rencananya melancarkan serangan militer terhadap Suriah.

Tetapi banyak warga Amerika menentang tindakan militer. Dan mereka mendesak anggota Kongres seperti Senator Republik John McCain, yang mendukung serangan terbatas.

"Saya ingin mulai dengan mengatakan kepada Anda bahwa saya dengan tegas menentang pengerahan pasukan darat Amerika ke Suriah," kata McCain.

Meski sangat mungkin tidak akan mendapat dukungan Kongres, Presiden Obama percaya persetujuan Kongres akan memperkuat sikap politiknya, baik di dalam maupun luar negeri.

Obama mengatakan, "Sebenarnya, menurut saya, kita akan lebih efektif dan lebih kuat jika Kongres menyetujui aksi ini."

Mengupayakan persetujuan Kongres juga berisiko politik bagi Presiden, menurut Steven Heydemann pada Institute of Peace, Amerika.

Ia mengatakan, "Tetapi sejauh ini, sama sekali tidak jelas, apakah Obama akan mendapat persetujuan Kongres atau tidak. Jika tidak, maka menurut saya, betul, keputusan meminta persetujuan Kongres malah akan berdampak signifikan bagi kredibilitas Presiden."

Keputusan "tidak" dari Kongres, menurut Heydemann, juga bisa melemahkan upaya-upaya diplomatik Amerika untuk menyelesaikan konflik Suriah.

Ia menambahkan, "Jika Amerika kehilangan pengaruh, jika orang tidak lagi bisa mempercayai presiden atau bila Obama tidak melaksanakan komitmen, maka menjadi lebih sulit bagi Amerika menggunakan pengaruhnya, dengan beragam tokoh sekalipun, mengupayakan penyelesaian konflik ini."

Presiden Obama berpendapat, integritas Amerika dan komunitas internasional terikat pada keputusan menyerang Suriah. Kredibilitas itu bisa rusak oleh penolakan Kongres, ujar Blaise Misztal pada Bipartisan Policy Center di Washington.

"Menurut saya, sekarang ini, penolakan akan menjadi pukulan bagi kredibilitas Amerika, seandainya, setelah semua pernyataan 'garis merah' dan keputusan bertindak, kita kini akan mundur," kata Misztal.

Persetujuan Kongres terhadap rencana Obama menyerang Suriah akan secara luas dinilai sebagai memberinya legitimasi tambahan. Jadi, Obama akan menjelaskan hal ini kepada rakyat Amerika Selasa malam, dalam pidato yang jarang dilakukan dan disiarkan televisi secara nasional.
XS
SM
MD
LG