Tautan-tautan Akses

Nyamuk yang Mengandung Bakteri Diharapkan Cegah Zika


Jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti yang dimodifikasi ini diharapkan mampu mencegah penularan virus zika (foto: dok).
Jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti yang dimodifikasi ini diharapkan mampu mencegah penularan virus zika (foto: dok).

Anak-anak sekolah di Townsville, Australia melepaskan nyamuk yang mengandung bakteri yang menghalangi serangga menularkan virus termasuk demam berdarah, chikungunya, dan Zika.

Zika adalah sebutan di Amerika Latin, atau demam kuning di Afrika. Di daerah tropis disebut demam berdarah. Tiga penyakit itu sedang mewabah. Ketiganya ditularkan oleh satu nyamuk, Aedes aegypti.

Lalu mengapa anak-anak sekolah melepaskan nyamuk ini di Townsville, Australia, yang secara teratur terkena wabah demam berdarah ?

"Sejujurnya saja, itu kedengaran agak aneh," kata guru iptek di Townsville, Michael Browne.

Tapi Browne dan murid-muridnya adalah bagian dari strategi baru untuk melawan demam berdarah dan nyamuk penular penyakit lainnya. Telur serangga yang mereka bawa pulang terjangkit bakteri tidak berbahaya yang disebut Wolbachia.

Bakteri itu hidup di dalam sel nyamuk dan, dengan cara-cara yang belum jelas, menghalangi serangga menularkan virus termasuk demam berdarah, chikungunya dan Zika.

Selama lima tahun terakhir, Scott O'Neill di Monash University dan rekan-rekannya telah memperkenalkan nyamuk yang ditulari bakteri Wolbachia di Townsville dan Cairns. Dan tampaknya berhasil."

"Di semua daerah itu, kami belum melihat terjadinya penularan, tapi tetap terjadi di daerah bersebelahan," katanya.

Itu percobaan yang menjanjikan, tetapi belum terbukti ampuh. Sebuah penelitian sedang berlangsung di Yogyakarta, bertujuan menunjukkan apakah nyamuk yang dimuati bakteri Wolbachia benar-benar mampu menghentikan demam berdarah. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG