Tautan-tautan Akses

ISIS Menarik Tentara Taliban untuk Bergabung


Polisi Afghanistan memeriksa sebuah pos keamanan yang hancur dalam pertempuran antara pasukan keamanan Afghanistan dengan Taliban (foto: dok).
Polisi Afghanistan memeriksa sebuah pos keamanan yang hancur dalam pertempuran antara pasukan keamanan Afghanistan dengan Taliban (foto: dok).

Kelompok militan Negara Islam tampak berhasil menarik banyak pengikut baru di Afghansitan, dengan milisi Afghanistan terlihat mengusung bendera hitam ISIS di beberapa bagian provinsi Nangarhar.

Pihak berwenang dan warga sipil di Nangarhar mengatakan kehadiran ISIS sangat terasa di enam distrik di provinsi ini, menggantikan Imarah Islam Afghanistan atau Taliban yang sebelumnya dominan.

Para militan di daerah ini telah menyatakan sumpah setia mereka terhadap '"kekhalifahan" Abubakar al-Baghdadi. Mereka mengibarkan spanduk ISIS dan memenggal lawan-lawan mereka. Walaupun begitu, belum diketahui apakah mereka memiliki hubungan langsung dengan kelompok ISIS.

"Mereka muncul begitu cepat, di daerah-daerah bekas Taliban," ujar Zabihullah Zamarai, seorang anggota dewan provinsi Nangahar. "Taliban sudah kalah. Mereka ini penggantinya."

Pertarungan untuk menjadi kekuatan dominan di provinsi ini terutama terlihat di distrik Bati Kot. Gubernurnya, Haji Ghalib Mujahid, mendapat penjagaan ketat setelah 16 saudaranya tewas dibunuh tahun lalu, dalam sebuah konflik internal antar kelompok Islamis di daerah ini.

"Hanya tiga minggu lalu, daerah ini dikuasai Taliban," katanya. "ISIS menyerang mereka di daerah bernama Daga, menangkap dan memenggal lima tentara Taliban. Orang-orang ini tadinya adalah tentara Taliban. Sebagian besar dari mereka sudah bergabung dengan ISIS."

ISIS telah berhasil menarik pengikut baru dengan iming-iming kekuasaan dan gaji yang lebih tinggi. Di Bati Kot, ISIS melucuti otoritas para pemimpin suku setempat dan memberlakukan berbagai larangan baru, termasuk larangan bagi warga untuk mengkonsumsi tembakau.

Warga meminta pemerintah untuk turun tangan menangani ancaman baru ini. Aparat setempat bersikeras situasinya terkendali.

"Kami memiliki peralatan, logistik dan personil lengkap," ujar Mohammad Amin Mangal, kepala polisi Bati Kot.

Sebuah kantor polisi di Bati Kot tadinya sering menjadi sasaran serangan, tapi polisi sekarang mengatakan jumlah serangan menurun berkat keberhasilan mereka menumpas kelompok-kelompok militan di daerah ini.

XS
SM
MD
LG